Guncangannya Terasa Hingga Karawang – Gempa Bumi di Kabupaten Garut

KARAWANG, RAKA- Gempa bumi terjadi di Kabupaten Garut, Provinsi Jawa. Akibat peristiwa itu, guncangan gempa bumi hingga sampai ke beberapa wilayah di Jawa Barat, salah satu Kabupaten Karawang pada Sabtu malam (27/4) sekitar pukul 23.33 WIB. Beruntungnya tidak menyebabkan bangun atau rumah mengalami kerusakan, namun perlu diwaspadai bahwa di wilayah Kabupaten Karawang berpotensi mengalami gempa bumi juga.
Menurut warga Karawang Siti Wulan Sari (22) mengatakan, bahwa pada Sabtu malam (27/4) sekitar pukul 23.33 WIB telah terjadi gempa bumi. Pada saat itu dirinya sedang bermain handphone di kamarnya tetapi tiba-tiba dirinya seperti pusing dan melihat barang-barang di kamarnya bergerak, bahkan sampai terdapat barang yang berjatuhan. “Kirain saya lagi pusing, lalu melihat barang-barang yang ada di kamar sampai bergoyang seperti lampu, kosmetik, gantungan pakaian dan air minum. Dan ternyata yang merasakan seperti itu bukannya saya, saya juga melihat teman-teman di status whatsapp pun merasakan hal yang sama, ya ternyata itu gempa bumi, ” terangnya.
Sementara itu, Nining (34) mengatakan, pada saat terjadi gempa bumi dirinya tengah tidur tetapi dirinya terbangun karena merasakan guncangan yang cukup besar sehingga dia pun langsung membangun suaminya dan anak-anak untuk mencari halaman terbuka untuk mengamankan diri. “Kejadiannya malam, waktu itu sudah tidur tetapi karena goncangan gempa kencang akhirnya terbangun. Ya barang-barang yang ada di rumah semua pada bergoyang untuk tidak ada yang mengalami kerusakan sama sekali. Dari kejadian semalam sampai sekarang masih takut, kerena dikhawatirkan ada gempa susulan yang lebih besar guncangannya, ” tuturnya.
Selain itu, kepala bidang kedaruratan dan logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Ferry Muharam mengatakan, gempa bumi yang terjadi di Garut guncangannya terasa sampai ke wilayah Kabupaten Karawang. Meskipun guncangan terasa hingga Kabupaten Karawang tetapi sampai saat ini tidak ada laporan kerusakan bangun atau pun rumah. “Memang ada laporan beberapa wilayah di Karawang yang merasakan getarannya, walaupun skalanya kecil. Untuk Kabupaten Karawang potensi gempa ada sehingga saya mengimbau dan pesan untuk masyarakat, apabila terjadi gempa agar segera mencari tempat terbuka agar terhindar dari reruntuhan material bangunan atau bisa mencari benda sekitar kita yang bisa dijadikan sarana tempat untuk berlindung, apabila kondisi getaran sudah dirasakan aman segera lapor ke aparat pemerintahan setempat atau ke Satgas BPBD yang sudah kami tempatkan di setiap wilayah kecamatan di Kabupaten Karawang, ” tutupnya.
Terpisah, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan, berdasarkan tingkat kerusakannya,4 unit rumah rusak berat (RB), 11 unit rumah rusak sedang (RS), 5 unit rumah rusak ringan (RR), serta 7 unit rumah terdampak. “Dari total jumlah tersebut kerusakan sebagian besar berada di Kota Tasikmalaya, Kabupaten Tasikmalaya, dan Kabupaten Garut,” ujarnya, Minggu (28/4).
Adapun rincian kerusakan di tiga wilayah itu meliputi 1 unit rumah RB dan 3 unit rumah terdampak di Kabupaten Garut, 4 unit RS dan 3 unit RR di Kabupaten Tasikmalaya, serta 5 unit rumah RS di Kota Tasikmalaya. “Selain tempat tinggal atau rumah, bencana geologi ini juga mengakibatkan kerusakan pada bangunan fasilitas publik seperti tempat ibadah, sekolah, dan sarana kesehatan,” pungkas Muhari.
Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperbarui magnitudo gempa bumi yang terjadi di Garut, Jawa Barat, Sabtu (26/4) kemarin. Semula, gempa dilaporkan bermagnitudo 6,5. Saat ini, dilaporkan gempa bumi di Garut magnitudo 6,2. Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono mengatakan, gempa bumi di wilayah Garut itu tepatnya terjadi di laut Samudera Hindia Selatan Jawa Barat pada Sabtu (27/4) sekitar pukul 23.29 WIB. “Hasil analisis BMKG menunjukkan gempa bumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,2,” ujarnya. (zal/jpg)