METROPOLIS, RAKA – Sebanyak 20 orang siswa SMAN 1 Tempuran yang kurang mampu, difasilitasi pihak sekolah mengikuti seleksi masuk perguruan tinggi negeri di jalur bidimiksi. Pembukaan yang diperkirakan akan diumumkan awal Februari tersebut, sudah ancang-ancang dipersiapkan.
Dadang, siswa kelas XII SMA Negeri Tempuran mengatakan, kesempatan bidimiksi akan dimanfaatkannya. Selain yakin bahwa dirinya memiliki potensi akademik khusus, program ini mengcover peluang baginya yang kurang mampu agar bisa kuliah. Tidak tanggung sambung Dadang, Institut Seni dan Pendidikan Indonesia (ISPI) Bandung jadi sasarannya berkuliah. Karena bakat seni mengalir di nadinya. Mulai dari manggung lengseran Sunda, hingga tari jaipong solo dan berkelompok. “Ya harus jujur, memang keluarga saya dari keluarga kurang mampu, tapi punya mimpi besar bisa kuliah di perguruan tinggi,” ujarnya kepada Radar Karawang, Kamis (10/1) kemarin.
Wakasek Kurikulum SMAN 1 Tempuran Sunarto mengatakan, tahun 2018 kemarin, ada 36 siswa yang diajukan masuk perguruan tinggi negeri lewat bidimiksi, namun yang terserap ada 18 siswa saja di berbagai perguruan tinggi. Saat ini, sebutnya, ada 20 orang yang diajukan. Saat ini, semua siswa kelas XII yang diajukan sedang persiapan berkas ajuannya agar sempurna, mulai Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM), foto pribadi, foto dan luas rumah dan rekomendasi sekolah kalau siswa tidak memiliki Kartu Indonesia Pintar (KIP), yang semua datanya diinput rekomendasinya melalui Website resmi. “Dibuka bulan Februari kemungkinan, kita dari sekolah fasilitasi siswa yang akan masuk perguruan tinggi lewat jalur bidimiksi,” katanya.
Kalau diterima, kata Sunarto, sebagaimana pengalaman sebelumnya, siswa akan diberi uang saku Rp650 ribu setiap bulan dan Rp2,5 juta uang semesteran dari APBN pusat. Dari berbagai kampus negeri, Unsika masih jadi favorit kebanyakan para siswa yang akan lulus tahun ajaran 2018/2019 ini. “Yang sudah-sudah juga dibiayai pemerintah pusat, baik UKT maupun uang saku,” pungkasnya. (rud)
