Sekolah Alam Membina Karakter
PURWAKARTA, RAKA – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 8 Ciseureuh Purwakarta yang dikembangkan menjadi sekolah berbasis alam dan lingkungan memberikan inspirasi tersendiri, lebih khusus bagi masyarakat pendidikan Purwakarta.
Kepala SDN 8 Ciseureuh Pepi Ramahsari mengatakan, soal sejarah sekolah. Dia menjelaskan, SDN 8 Ciseureuh berdiri sejak Tahun 2004. “Dulu masih beralokasi di Kecamatan Plered Purwakarta, kemudian pasca kepemimpinan Bupati Purwakarta Kang Dedi Mulyadi tahun 2013 sekolah ini dipindahkan ke Perum Dian Anyar Blok N4 No 2 A Kelurahan Ciseureuh, Purwakarta,” katanya.
Lebih lanjut ia menyampaikan, bahwa saat di sekolahnya ada 224 siswa. Sementara, terkait gagasan sekolah berbasis alam dan lingkungan, dia menegaskan bahwa hal tersebut tidak lepas dari misi pembinaan siswa sebagaimana diatur dalam Perbup No 69 Tahun 2015 Tentang Pendidikan Berkarakter. “Tujuan dari sekolah berbasis alam dan lingkungan ini ialah untuk membina karakter siswa sesuai dengan Perbup No 69 Tahun 2015 tentang Pendidikan Berkarakter. Kita sama-sama ketahui bahwa bentuk dari implementasi Perbup tersebut diawali dari sekolah di sini sebagai percontohan,” ujarnya.
Penerapan pendidikan berkarakter di lingkungan SDN 8 Ciseureuh, imbuh dia lagi, bukan tanpa tantangan dan halangan sama sekali. Namun begitu, hal tersebut dapat dilalui dengan baik. “Selama penerapan (pendidikan berkarakter) tentu hambatan selalu ada, tapi alhamdulillah itu semua bisa dilewati dengan baik karena adanya kerjasama antara guru, kepala sekolah, terus juga orang tua murid secara bertahap,” tandasnya.
Penerapan pendidikan berkarakter di SDN 8 Ciseureuh terbukti mampu mendongkrak prestasi siswa. Para siswa, sambungnya, telah menunjukkan prestasi di banyak tingkatan, dari mulai kecamatan sampai nasional.
Untuk menjaga antusiasme Kegiatan Belajar Mengajar (KBM), interior ruang kelas di SDN 8 Ciseureuh ditata sedemikian rupa. “Untuk interior ruang kelas, kami memberikan kesempatan kepada orang tua murid untuk menghias kelasnya masing-masing berdasarkan kreativitas mereka. Ada semacam perlombaan yang dibuka dari bulan Oktober sampai nanti di bulan Februari. Nantinya ada penilaian baik dari pengawas sekolah dan stakeholder pendidikan,” jelasnya.
Keterlibatan orang tua siswa tidak hanya pada soal ruang kelas, melainkan banyak aspek lain di lingkup SDN 8 Ciseureuh. “Semua unsur orang tua di sini dilibatkan dalam kegiatan, contohnya ekskul,” ujarnya.
Termasuk, tambahnya, penggunaan fasilitas sekolah. Karena sekolah tersebut memiliki kolam di halaman sekolah, kemudian nanti akan ditanami ikan oleh anak-anak sesuai dengan kelasnya masing-masing. “Anggarannya dari para orang tua siswa. Hasil dari tanam ikan itu, akan dibawa lagi oleh masing-masing siswa,” pungkasnya. (ris)