Isu UKT Naik, 12 Calon Mahasiswa Unsika Mundur
KARAWANG, RAKA- Isu kenaikan Uang Kuliah Tunggal (UKT) mempengaruhi calon mahasiswa yang akan Universitas Singaperbangsa (Unsika). Sedikitnya ada 12 calon mahasiswa yang telah melakukan pendaftaran jalur mandiri.
Kenaikan UKT ini menjadi isu nasional. Pasalnya, bisa diberlakukan di kampus negeri. Penolakan pun datang berbagai pihak, baik dari mahasiswa maupun DPR RI. Setelah ramai penolakan, baru Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) baru-baru ini. Meski demikian, isu kenaikan ini mempengaruhi minat calon mahasiswa Unsika. Sedikitnya, ada 12 calon mahasiswa dari jalur mandiri munduru karena menduga UKT bakal naik.
Salah satu mahasiswa Unsika Tri Prasetio mengatakan, karena ada isu kenaikan UKT kampus, sejumlah mahasiswa yang sudah mendaftarkan diri melalui jalur mandiri memilih untuk mengundurkan diri. “Sampai saat ini yang terdata 12 orang yang memilih untuk mundur. Untuk UKT tetapi kemungkinan tidak akan ada kenaikan, karena Menteri Pendidikan kemarin banget membatalkan kenaikan semua UKT,” katanya, Selasa (28/5).
Kepala Bagian Umum Unsika Siti Muzayanah mengatakan, untuk UKT di Unsika dari tahun 2022 hingga tahun 2024 tidak mengalami kenaikan, bahkan pihak kampus tidak mengajukan kenaikan UKT tahun ini ke Kemendikbudristek. Pembayaran UKT pada setiap mahasiswa berbeda-beda tergantung pada pendapatan orang tua dan bedan tanggungannya serta apabila mahasiswa itu terdaftar pada DTKS, maka biaya UKT semakin ringan. “Biaya UKT ini untuk keperluan atau operasional mahasiswa selama berkuliah. Untuk UKT ini terdapat delapan range, biaya UKT paling tinggi di fakultas kesehatan prodi kebidanan bagi mahasiswa yang mampu biaya sekitar Rp 13 juta dan ada mahasiswa yang UKT nya Rp 5,5 juta itu masuk range 3 serta apabila mahasiswa terdaftar di DTKS maka UKT nya masuk ke range satu atau dua, untuk range satu UKT nya Rp 500 ribu dan range dua Rp 1 juta,” tuturnya.
Siti menjelaskan, untuk pendaftaran mahasiswa jalur mandiri sudah ditutup pada Senin (20/5) dan yang mendaftar ini tinggal mengikuti ujian dan apabila lolos nanti baru membayar UKT sehingga hari ini calon mahasiswa baru belum terdapat yang membayar UKT, karena ujiannya saja belum. “Kemarin ada juga itu pendaftar awal sebesar Rp 350 ribu, itu uangnya dikelola oleh SMMPTN (seleksi mandiri masuk perguruan tinggi negeri) wilayah Barat bukan oleh kami. Untuk ujian dilaksanakan akhir bulan Juli hingga Agustus. Itu dapat diikuti oleh calon mahasiswa tidak harus yang mendaftar ke Unsika saja, di luar Unsika juga bisa ikut ujian di sini,” tutupnya. (zal)