Oknum Calo Tenaga Kerja Belum Bisa Teratasi
PURWAKARTA, RAKA – Sulitnya mencari pekerjaan di dunia industri khususnya di perusahaan yang ada di Kabupaten Purwakarta, diperparah dengan adanya sejumlah oknum yang menjadi calo tenaga kerja. Pasalnya, pencaloan tenaga kerja merupakan persoalan yang sudah terjadi sejak dulu. Bahkan, para pencari kerja yang telah diterima bekerja di perusahaan melalui lowongan yang tersedia dalam kegiatan Job Fair, pernah di teror oleh sejumlah oknum yang mengatas namakan karang taruna.
Hal tersebut disampaikan langsung oleh Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi Kabupaten Purwakarta Didi Garnadi, kepada Radar Karawang saat dijumpai di lokasi kegiatan Job Fair, Alun-alun Purwakarta, Taman Pasanggrahan Padjajaran, Rabu (29/5).
Ia mangatakan, bahwa pencaloan merupakan persoalan yang sudah terjadi sejak dulu. Dirinya menyebut, dalam mengatasi hal tersebut pihaknya tidak dapat berdiri sendiri sehingga harus berkoordinasi dengan pemerintah setempat seperti desa, kecamatan, Polsek dan Koramil. “Pencaloan merupakan persoalan kita dari dulu, tentunya Disnaker tidak bisa berdiri sendiri karena ini menyangkut masalah pengamanan,” ucapnya.
Lebih lanjut, Didi menuturkan, bahwa dirinya pernah mendengar ketika kegitan Job Fair terdahulu terjadi beberapa persoalan. Adapaun persoalan tersebut yakni pencari kerja yang diterima bekerja di perusahaan yang melakukan kerjasama perekrutan dengan Disnakertrans melalui job fair mendapatkan teror dari sejumlah oknum yang mengatas namakan karang taruna. “Konon katanya si Pencaker yang sudah melakukan wawancara itu kebetulan masuk kerja ada yang neror, karena tidak melaui mereka, tidak melalui karang taruna,” tuturnya.
Kendati demikian, Didi mengungkapkan, dirinya meminta agar hal tersebut tidak dibuka secara vulgar. Pasalnya, pihaknya tidak menginginkan adanya konfrontasi dengan pihak tersebut. “Jadi nanti ada bagian bagian yang harus kita selesaikan dengan mereka dan dikomunikasikan dengan pemerintah. Nah ini sebenarnya yang jadi masalah, tujuannya kesana tapi tentunya kita gamau membuka konfrontasi kan,” ungkapnya.
Menurutnya, permasalahan tersebut nantinya bisa diselesaikan sedikit demi sedikit jika tradisi tahunan job fair dapat dimanfaatkan oleh perusahaan. Walaupun setiap tahun perusahaan sudah memiliki perencanaan tentang kebutuhan tenaga kerja, pihaknya berusaha meyakinkan perusahaan agar mempercayakan perekrutan tenaga kerja tersebut kepada Disnakertrans Kabupaten Purwakarta dalam pelaksanaan kegiatan job fer pada bulan Mei. Sehingga nantinya hal tersebut dapat mengurangi praktek-prakter seperti pencaloan tenaga kerja.
“Mending pekerja formal yang diterimanya, ini katanya yang PKWT yang kontrak, sebenarnya mereka riskan dalam sekian bulan bisa diberhentikan, itu banyak yang di pungut. Itu jadi persoalan kami, persoalan kita semua,” pungkasnya. (yat)