Tidak Hanya Padamkan Api, Petugas Damkar Diminta Sembuhkan Orang Kesurupan

KARAWANG, RAKA – Petugas Pemadam Kebakaran Karawang memberikan pelayanan selama 24 jam untuk masyarakat. Tidak hanya untuk memadamkan api, tapi juga ada tugas tambahan seperti menangani hewan liar, bahkan ada masyarakat yang meminta menyembuhkan orang yang kesurupan.
Ketua Tim Damkar Karawang Rudi Suardi mengatakan, penyelamatan yang telah seperti menyelamatkan orang yang ingin mengakhiri hidup, pohon tumbang, melepaskan cincin yang sulit dilepas, menyelamatkan anak kecil yang terjepit, mengevakuasi tawon dan ular. “Kalau dulu kegiatan damkar itu hanya pemadam kebakaran saja tetapi sekarang nomenklatur dan SOP kita bertambah jadi ada tugas penyelamatannya. Masyarakat melaporkan hal yang terjadi misalkan pohon tumbang, orang ingin bunuh diri, evakuasi cincin, evakuasi anak kecil terjepit di Johar dan Alhamdulillah semua evakuasi berjalan lancar, ada tawon dan ular juga menghubungi kita,” ujarnya, Kamis (20/6).
Selama pemberian proses penyelamatan, petugas damkar pernah mengalami hal unik berupa diminta untuk menyelamatkan orang yang sedang kesurupan. Kejadian itu berlangsung setelah Hari Raya Idul Fitri 2024. Setelah itu ada juga mengevakuasi orang dengan gangguan jiwa yang meresahkan masyarakat. Ia menegaskan pelayanan yang diberikan oleh damkar dibuka selama 24 jam. “Kalau yang unik di tahun 2024 terakhir setelah Idul Fitri ada yang meminta bantuan untuk menyelamatkan orang yang kesurupan, kejadian itu ada 2 kali. Kita juga sudah mengevakuasi orang gila yang meresahkan masyarakat, karena melempar pengguna jalan dan melempar mobil. Semakin ke sini tugas dan tanggungjawab kita semakin banyak. Pelayanan kami 24 jam jadi masyarakat merasa aman,” tambahnya.
Tidak hanya itu, petugas damkar pun pernah menangani monyet liar hingga orang kesetrum. Ketika proses penyelamatan orang kesetrum, petugas mengalami kesulitan disebabkan oleh berat badan orang tersebut yang besar. Kemudian petugas mengambil cara dengan membuka jendela dan menggendong orang tersebut turun dengan menggunakan tali. Kejadian penyelamatan di Bulan Januari 2024 ada sebanyak 82 jenis. Jumlah tersebut terdiri dari pemusnahan sarang tawon hingga evakuasi korban banjir. “Kita pernah menangani monyet liar, menyelamatkan orang tenggelam dan orang kesetrum. Saat mengevakuasi orang kesetrum itu kita menggunakan jalur jendela karena orangnya berbadan besar. Kejadian kebakaran di Bulan Januari, objek yang terbakar rumah tinggal ada 4 dengan unit yang beroperasi 1, gudang 1 dengan unit yang beroperasi 3, mobil terbakar ada 2 dengan unit yang beroperasi 2, gardu tiang listrik 1 unit. Jadi total untuk kejadian kebakaran di bulan Januari ada 10. Untuk kegiatan penyelamatan di Bulan Januari, pemusnahan sarang tawon ada 50, evaluasi ular ada 6, evakuasi kucing ada 1, evakuasi monyet liar ada 1, evakuasi anjing liar ada 1, penanganan pohon tumbang 2, penanganan cincin yang tidak bisa dilepas ada 9, penyelamatan lainnya ada 9, evakuasi banjir 1 jadi total ada 82 kegiatan,” lanjutnya.
Ia mengaku masih terdapat kendala akses kendala dan sarana serta prasarana yang dialami oleh petugas. Meski begitu kendala tersebut tidak menimbulkan hambatan yang besar dalam melakukan tugas. Rudi selalu menegaskan kepada semua anggota untuk tetap menjaga keselamatan diri sendiri ketika bertugas. “Kalau kendala pasti ada, pertama akses jalan terkadang kita kesulitan untuk menyimpan mobil lalu ke dua kendala di sarana dan prasarana yang kita miliki. Semua perlu perhatian, supaya disesuaikan dengan kebutuhan. Sementara ini Alhamdulillah pemerintah daerah sedang memberikan anggaran ke kita untuk sarana dan prasarana. Peralatan yang ada kita gunakan semaksimal mungkin. Walaupun keamanannya masih kurang tetapi anggota tetap berhati-hati ketika bertugas,” imbuhnya.
Kemudian ia menegaskan semua kegiatan yang diberikan oleh petugas damkar tidak dipungut biaya apapun. Ia menjelaskan pernah terdapat satu orang oknum yang menyebarkan informasi terkait adanya pungutan biaya dari damkar. Kemudian orang tersebut dipanggil oleh petugas damkar dan membuat klarifikasi. “Untuk latihan rutin kita lakukan setiap jadwal piket, kita juga memeriksa peralatan supaya kesiapsiagaan dapat bersinergi. Semua sarana dan prasarana kita periksa setiap hari, supir mobil pun wajib memeriksa setiap unit mobil setiap hari. Alhamdulillah kita baru mengganti alat penjepit tawon dan ular,” tutupnya. (nad)