HAPMI Gali Potensi Artis Dangdut

KARAWANG, RAKA – Himpunan Artis Musisi Penyanyi Indonesia (HAPMI) Karawang menyelenggarakan Festival Musik Dangdut untuk memperebutkan piala bergilir bupati. Kegiatan dilakukan di salah satu mall di Karawang.
Asisten Daerah I, Eka Sanatha menyampaikan keberadaan HAPMI dapat menjadi tempat untuk menggali potensi masyarakat terutama dalam bidang tarik suara. “Berkembangnya Kabupaten Karawang saat ini dengan munculnya mall dan cafe serta tempat hiburan tentunya berdampak pula pada integritas panggung hiburan di Karawang. Semoga HAPMI dapat menjadi mitra pemerintah daerah sebagai organisasi yang menaungi penyanyi di Karawang untuk bisa memanfaatkan peluang ini menjadi potensi yang bisa dimanfaatkan,” ujarnya, Minggu (23/6).
Pada tahun 2025, lanjutnya, Pemerintah Karawang akan mulai membangun auditorium sebagai wadah bagi seniman dan budayawan Karawang untuk dapat menciptakan kreasi baru. Ketika banyak bermunculan potensi dari masyarakat, akan menjadi cikal bakal lahirnya seniman baru. Sementara itu, ia mengatakan di Karawang saat ini untuk genre musik dangdut masih mempunyai daya tarik tinggi di masyarakat. “Mulai tahun depan kita akan membangun auditorium, insya Allah ini bisa dimanfaatkan oleh teman-teman musisi untuk berkreasi, mencari bakat dan membuktikan eksistensinya. Masyarakat Karawang ini adalah masyarakat yang cinta seni, masyarakatnya juga banyak potensi yang bisa mengangkat industri seni menjadi cikal bakal seniman di Kabupaten Karawang. Pembangunan auditorium ini akan menjadi tonggak bangkitnya membangun Karawang. Pemda akan siapkan di tempat yang strategis. Pelaksanaan lomba ini akan berlangsung dalam beberapa tahapan, ini menjadi langkah awal yang bagus. Masih 51 persen masyarakat Indonesia suka dangdut, kalau di Karawang 75 persen senang musik dangdut,” lanjutnya.
Djohansyah, ketua HAPMI Karawang mengungkapkan, kegiatan tersebut merupakan kegiatan pertama hasil kolaborasi dengan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Karawang. Peserta yang ikut berasal dari berbagai daerah yang terdapat di Provinsi Jawa Barat, namun HAPMI tetap mengutamakan masyarakat Karawang. Jumlah peserta yang berhasil lolos tahap pendaftaran ada sebanyak 50 orang. “Peserta ada yang dari Sukabumi, Bekasi, Bandung, Banten dan tentunya dari Karawnag. Ada 50 peserta yang ikut sekarang, karena kami membatasi ketika pendaftaran. Pendaftaran diumumkan pada 1 bulan yang lalu tapi dibuka beberapa hari yang lalu,” ungkapnya.
Jaeni, pelaksana Tugas (Plt) Kepala Disparbud Karawang menerangkan sejak tahun 2024 telah menciptakan kegiatan yang bertujuan untuk mendorong seni dan kebudayaan. Ia mengaku telah melakukan koordinasi dengan seluruh elemen masyarakat yang berkaitan dengan seni dan budaya. “Sesuai dengan amanat bupati, Disparbud sebagai dinas yang membidangi kepariwisataan, kebudayaan dan ekonomi kreatif tentunya di dorong untuk lebih kreatif dan inovatif untuk mengadakan kegiatan yang bisa memfasilitasi masyarakat kabupaten Karawang, pecinta seni dan kebudayaan. Kita mencoba merangkul semua elemen masyarakat yang terkait kepariwisataan sehingga di tahun 2024 ini kita mengadakan beberapa acara seperti Binojakrama pedalangan, kurasi seni pertunjukan tradisional,” terangnya.
Selain melakukan kegiatan festival musik dangdut, tambahnya, ke depan pun akan diadakan festival musik pop. Tidak hanya itu, pihak Disparbud pun kini sedang menjalin komunikasi dengan Forum Musisi Muda Karawnag untuk mencari inovasi yang dapat diterapkan bagi musisi generasi muda. Hal itu agar dapat mengubah pola pikir generasi muda supaya tidak bekerja di perusahaan namun dapat menciptakan lapangan kerja. “Kami juga sedang duduk bersama dengan musisi muda Kabupaten Karawang untuk membuat kegiatan bagi generasi muda supaya tidak berpikir sebagai pekerja perusahaan saja, Alhamdulillah seniornya ada di HAPMI dan juniornya ada di Forum Musisi Muda Karawnag (FMMK),” paparnya. (nad)