KARAWANG, RAKA – Warga Dusun Krajan 1, Desa Warungbambu, Kecamatan Karawang Timur mengeluhkan adanya sumbatan saluran air sehingga mengakibatkan banjir.
Acep Suparman (69), warga Dusun Krajan 1, Desa Warungbambu penyumbatan ini telah terjadi sejak tahun 2011 lalu. Acep mengaku setelah tidak terdapat daerah pertanian di wilayah sekitar, menimbulkan dampak bagi masyarakat. “Saluran airnya sekarang tidak berfungsi, kalau dulu pengairan air dari primer ke tersier tapi sekarang justru terbalik. Saat kondisi air irigasi pasang, air mengalir dari primer ke tersier tapi itu tidak tuntas jadi terjadi penggenangan. Ini sudah terjadi dari tahun 2011 bahkan saat musim hujan pun sampai terjadi banjir masuk ke dalam rumah. Akibat tidak ada daerah pertanian tidak ada sehingga air tidak dialirkan,” ujarnya, Senin (1/7).
Sejauh ini, keluhan tersebut telah disampaikan kepada ketua RW dan kepala desa namun belum ada tindak lanjut dari petugas. Penyumbatan ini terjadi akibat adanya pembuangan Enceng gondok yang dilakukan secara terus menerus. Di sekitar lokasi pun telah ada gedung water intrik, namun pengaliran air tetap tidak dirasakan oleh warga setempat. “Sudah sering menyampaikan ke RW dan kepala desa juga. Lebih parah lagi ada pembuangan Enceng gondok di saluran air yang dilakukan secara terus menerus. Ketika airnya pasang pasti tersumbat dan airnya menggenang ke perumahan kami. Ada juga bangunan Water Intrik yang berfungsi untuk menyedot air, tapi justru setelah disedot dijual ke salah satu PT. Sementara di sisi lain pengairan di sini di biarkan saja. Water intrik itu hanya berjarak 50 meter dari pintu keluar masuk air,” jelasnya.
Meski warga sekarang telah menggunakan air dari PDAM untuk kebutuhan hidup sehari-hari, namun warga masih menginginkan adanya pembersihan Enceng gondok. Hal itu bertujuan agar banjir tidak menggenang kembali. Selain itu ia pun menginginkan adanya pembangunan sodetan air. “Selama ini belum ada petugas yang survey ke lokasi. Ini akan ada pembangunan turap tapi penumpukan Enceng gondok tepat berada di pintu air. Dampak dari Enceng gondok nya itu menghambat jalannya air. Kalau sekarang kita sudah menggunakan air PDAM tetapi ketika hujan besar masih terjadi banjir karena saluran yang tersumbat. Kami jadi tidak nyaman ketika musim hujan. Saya menginginkan pembersihan saluran air dari enceng gondok dan normalisasi saluran air dengan membuatkan sodetan. Kalau dibuat sodetan air bisa mengalir lagi ke irigasi dan tidak kembali lagi ke pintu yang sama,” tutupnya. (nad)