HEADLINE

Empat Pegawai Tewas, 1 Kritis

RENGASDENGKLOK, RAKA- Empat pegawai PT Multidaya Putra Sejahtera (MPS) tewas dan satu orang kritis, saat membersihkan toren yang diduga mengandung gas beracun di jalan Proklamasi, Dusun Babakan Lio, Desa Karyarasari, Kecamatan Rengasdengklok. Tiga orang meninggal di tempat, satu orang saat dalam perjalanan ke rumah sakit.
Korban meninggal semuanya merupakan warga Desa Karyasari, diantaranya Asep Kohar, warga Dusun Bakan Lio RT 20 RW 09, Nana, warga Dusun Bakan Lio, RT 20 RW 09, Husni Saiful Rahmat, warga Dusun Bakan Lio, RT 22 RW 09 dan Marsidi, warga Dusun Bakan Lio RT 27 RW 11. Sementara itu korban selamat, satu orang bernama Agus masih kritis dirawat di rumah sakit, semantara satu orang lagi bernama Dedi, rawat jalan dan sudah kembali ke rumahnya.
Dadang, warga Dusun Babakan Lio mengatakan, berawal dari penjaga perusahaan yang sedang melakukan pembersihan toren air, namun mengalami sesak nafas akibat bahan kimia yang masih menempel di toren tersebut sekitar pukul 09.00 WIB, kemudian dua temannya berniat mau membantu namun ikut menjadi korban juga. “Perusahaan itu sudah libur selama satu bulan dan mau beroperasi kembali. Lalu penjaga di sana membersihkan toren air yang akan digunakan tapi karena di dalam toren itu masih ada bekas bahan kimianya jadi mengalami sesak nafas. Waktu dua temannya tahu, awalnya mau menolong tapi mengalami sesak nafas juga di dalam toren,” ujarnya, Selasa (2/7).
Salah satu perangkat Desa Karyasari, yang tidak ingin disebutkan nama menyatakan korban yang meninggal dunia awalnya hanya sebanyak 3 orang. Salah satu korban meninggal ketika perjalanan menuju rumah sakit. Perusahaan tersebut menghasilkan produk pupuk cair. Ia menambahkan pertolongan pertama yang dilakukan dengan membawa seluruh korban ke rumah sakit. “Korban meninggal di jalan mau di bawa ke Rumah Sakit Proklamasi, 1 orang meninggal di rumah sakit dan masih ada 2 orang lagi masih dalam perawatan,” ungkapnya.
Setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit, korban meninggal bertambah satu orang. Korban tersebut bernama Husni Saiful Rahmat, meningal pada pukul 14.00 setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit. Mintarsih, orangtua korban menyatakan bahwa korban merupakan pekerja harian di perusahaan tersebut. “Awalnya, anak (korban) yang ke dua nangis setelah dapat telpon kalau ayahnya di bawa ke rumah sakit dalam kondisi tidak sadarkan diri. Anak ibu korban yang meninggal dunia keempat. Kabar masuk rumah sakit jam 09.00, waktu tahu kabar itu langsung ke rumah sakit tapi meninggalnya jam 14.00,” terangnya.
Kejadian ini, sudah direspon Bupati Karawang Aep Syaepuloh yang langsung meninjau ke lokasi kejadian. Ia menyebut, kejadian ini masih dalam proses penyelidikan dari pihak kepolisian. Aep telah memberikan arahan kepada pihak kepolisian untuk melakukan otopsi jenazah seluruh korban. “Tadi ada kecelakaan kerja yang disampaikan oleh pihak managemen. Ada 4 karyawan yang masuk ke dalam tong dan sudah di bawa ke rumah sakit. Kita sedang menunggu hasil dari penyelidikan. Kita mengalami kendala untuk memastikan korban terkena racun atau tidak, nanti pihak polres akan menyampaikan kepada pihak keluarga korban untuk menyetujui dilakukan otopsi,” tegasnya.
Sementara itu, anggota DPR RI Obon Tabroni menegaskan, perusahaan tersebut tidak memberikan jaminan kesehatan berupa BPJS kepada pegawai. Selain itu untuk jumlah upahnya pun di bawah minimum dan hubungan kontrak tidak jelas. “Ini semua pelanggaran pidana, mereka tidak menjalankan BPJS Kesehatan, upahnya di bawah minimum, hubungan kerjanya tidak jelas. Pemerintah dari pengawas Disnaker tidak melakukan pengawasan, seharusnya ketika ada perusahaan yang melakukan pelanggaran itu harus ditindak,” terangnya.
Terkait kejadian ini, Lina, Direktur PT. Multidaya Putra Sejahtera belum bisa memberikan keterangan detail terkait kejadian ini. Ia menyerahkan proses penyelidikan kepada polisi. “Kami serahkan semua ini ke Polres Karawang. Tentunya kami berduka atas kejadian ini, saya tidak bisa berbicara apapun karena saya juga tidak melihat secara langsung. Silahkan komunikasi dengan Polres Karawang,” terangnya. (nad)

Related Articles

Back to top button