Cuaca Lebih Dingin Tak Terkait Aphelion
KARAWANG,RAKA- Akhir-akhir ini masyarakat Karawang merasakan gejala cuaca yang tak biasanya. Cuaca di Karawang yang terkenal panas, beberapa hari terakhir terasa lebih dingin dari biasanya.
Salah seorang warga Karawang, Narman (32) mengaku, dalam dua hari terakhir dia merasa cuaca di Karawang lebih dingin dibanding sebelumnya. “Malam, pagi juga lebih dingin dari biasanya. Kalau siang juga, walaupun panas tapi tidak terlalu menyengat,” katanya, Senin (15/7).
Dia tidak tahu secara pasti apa penyebabnya. Menurutnya, cuaca seperti ini lebih baik dirasakannya. “Kalau penyebabnya saya tidak tahu, tapi kalau begini terus enak sih, jadi sejuk,” paparnya.
Hal senada juga dikatakan warga lainnya Anwar (52). Dia merasakan cuaca dalam beberapa hari terakhir lebih sejuk, padahal Karawang terkenal dengan cuaca panasnya. “Memang terasa lebih sejuk, biasanya kalau siang begitu sudah gerak gak karauan,” ujarnya.
Beredar kabar, lanjutnya, cuaca lebih dingin ini tidak hanya dirasakan di Karawang tapi juga daerah lain, hal ini dikabarkan terkait adanya fenomena Aphelion. “Saya tidak tahu sebabnya apa, tapi katanya cuaca dingin ini karena fenomena Aphelion,” ujarnya.
Sementara itu, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebut bahwa informasi Indonesia akan mengalami fenomena Aphelion yang membuat cuaca menjadi lebih dingin dari biasanya tidak benar alias hoaks. Diketahui bahwa fenomena Aphelion adalah ketika jarak bumi dengan matahari dalam titik terjauh saat periode revolusi atau Aphelion. Namun, hal itu tak otomatis membuat suhu menjadi lebih dingin. “Saat Aphelion, posisi matahari memang berada pada titik jarak terjauh dari bumi. Kendati begitu, kondisi tersebut tidak berpengaruh banyak pada fenomena atmosfer atau cuaca di permukaan bumi,” ujar Subbidang Prediksi Cuaca Pusat Meteorologi BMKG Nurul Izzah, Senin (15/7).
Ia menerangkan, fenomena Aphelion ini adalah peristiwa astronomis yang terjadi setahun sekali pada kisaran bulan Juli. “Kondisi cuaca dingin yang terjadi di wilayah Indonesia pada periode bulan Juli tidak terkait dengan fenomena Aphelion,” tegas Izzah.
Lantas, apa yang menyebabkan suhu udara terasa lebih dingin belakangan ini? Terkait hal itu, Izzah menyebut bahwa fenomena suhu udara dingin merupakan fenomena alamiah yang umum terjadi di bulan-bulan puncak musim kemarau (Juli – September). “Saat ini wilayah Pulau Jawa hingga NTT berada pada musim kemarau. Periode ini ditandai pergerakan angin dari arah timur-tenggara yang berasal dari Benua Australia. Pada bulan Juli, wilayah Australia berada dalam periode musim dingin,” pungkasnya. (asy/jpg)