KARAWANG

Penyegaran Kembali Peran KNPI

KARAWANG,RAKA- Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) akan memasuki usia ke-51 tahun ini. KNPI harus kembali menguatkan posisinya di tengah-tengah masyarakat, terutama perannya sebagai organisasi kepemudaan.
“Sebagai pengurus KNPI, tentunya hari ini merupakan hari yang cukup membanggakan sekaligus membahagiakan, seperti tahun-tahun sebelumnya saat menjadi pengurus saya tertarik untuk membaca sejarah dan arah pergerakan KNPI dari masa ke masa,” kata pengurus DPD KNPI Karawang Maulana Malik Ibrahim, Senin (22/7).
Fakta menarik, lanjutnya, posisi KNPI selalu distempel sebagai organisasi prodak orde baru, tapi anehnya terlibat dalam perlawanan rezim orde baru, mulai dari penolakan modal asing hingga peristiwa Malari. “Sungguh membingungakan bukan? Nah, yang lebih membingungkan bahkan KNPI sempat diusulkan untuk di bubarkan oleh sekelompok organ yang satu barisan ketika melakukan perlawanan terhadap rezim orde baru. Makin lucu aja ini cerita sejarahnya. Memang penomena baris-berbaris ini tak lantas semuanya diklaim satu barisan dan satu cita. Tapi saya cukup berbangga KNPI diuntungkan memiliki kepiawaian dalam mengambil sikap dan langkah,” ucapnya.
Di masa kepemimpinan Idrus Marham tahun 2002, tambahnya, mewacanakan rejuvenasi atau peremajaan KNPI atau penyegaran kembali peran KNPI di tengah realitas politik nasional. Rejuvenasi ini akhirnya memaksa KNPI untuk independen dan kembali memposisikan pemuda sebagai mitra kritis pemerintah. “Kalau saya merefleksi, mencoba mendeteksi pikiran kepengurusan KNPI pada masa itu, respon soal KNPI dalam sikap dan langkah ini di pengaruhi oleh euphoria kemenangan atas pergerakan mahasiswa yang berhasil meruntuhkan rezim orde baru. Namun pikiran masa lalu itu perlu di tinjau ulang sehingga ada relevansi nya dengan kebutuhan pemerintah dan masyarakat khususnya pemuda,” tambahnya.
Diteruskan pemuda yang akrab disapa Oing ini, istilah yang tepat untuk pergerakan KNPI di masa yang akan datang mestinya bukan hanya rejuvenasi tapi harus melakukan pendewasaan atua maturation organisasi. “Kenapa demikian, karena organisasi ini mesti cakap membaca medan dan kesempatan, terlibat dalam setiap pembangunan SDM khususnya dalam rangka meningkatkan potensi pemuda agara bangsa kita memiliki daya saing yang cukup luar biasa,” tutupnya. (asy)

Related Articles

Back to top button