KARAWANG, RAKA – Para penyandang disabilitas tunarungu terlihat fokus melipat helai demi helai bambu yang dianyam menjadi sejumlah kerajinan. Pelatihan ini digelar oleh Yayasan Kreasi Tuli untuk meningkatkan kapasitas penyandang disabilitas.
Founder Kreasi Tuli Indonesia, Inawati Raharja menyampaikan, pelatihan itu di ikuti oleh 10 peserta dengan diberikan satu mentor yang khusus di datangkan dari Kampung Anyaman Karajiwan Jatimulyo. “Kita pengen temen-temen disabilitas ini bisa membikin kreasi dari anyaman bambu, dimana bambu ini kan bahan bakunya murah ya dan banyak terdapat di Karawang,” katanya, Rabu (24/7).
Pelatihan akan berlangsung selama 6 hari. Target yang ingin dicapai berupa produk keranjang, tas, cup lampu, keranjang sampah sampai dengan besek. Seluruh produk yang dihasilkan akan ditampilkan dalam kegiatan pameran Inakraft di Jakarta. Harga satu produk sebesar 15.000 hingga 30.000. Sistem penjualan akan menggunakan metode intifasma. “Nanti hasil uangnya ke mereka, kita pengen pake sistem intifasma. Jadi kita yang suplai bahan baku, temen-temen disabilitas bisa mengerjakan di rumah. Harapannya semoga dengan adanya program ini, temen-temen disabilitas tunarungu bisa mandiri, berkarya dan berdikari. Karena ini kegiatan mandiri, semoga ada pihak-pihak lain yang tergerak hatinya untuk support kegiatan temen-temen tuli,” jelasnya.
Sementara itu Founder Kampung Anyaman, Suparyati mengungkapkan pemberian materi keterampilan kepada penyandang disabilitas tunarungu baru pertama kali dilakukan. Ia mengaku untuk teman tuli yang tergabung dalam Yayasan Kreasi Tuli Indonesia mempunyai kemampuan yang bagus. Meski begitu selama memberikan pelatihan, ia mengalami kendala dalam melakukan komunikasi. “Baru pertamakali, tantangannya dari segi bahasa saja. Potensi mereka juga sama dengan yang lain. Kesannya, alhamdulilah banget bisa berbagi ilmu. Semoga bermanfaat dan berkah,” tutupnya. (nad)