KARAWANG
Trending

Alih Fungsi Lahan di Majalaya Disorot

MAJALAYA, RAKA- Banyak alih fungsi lahan di Kecamatan Majalaya yang sebelumnya pertanian menjadi perumahan dinilai berdampak terhadap ketahanan pangan karena kehilangan hasil pertanian secara permanen. Sehingga alih fungsi lahan harus menjadi perhatian dari pemerintah.
Masyarakat Kecamatan Majalaya Suwartini (42) mengatakan, sejak tahun 2023 hingga tahun 2024 di Kecamatan Majalaya banyak sekali pembangunan perumahan dan yang paling banyak pembangunan berada di Desa Bengle. “Iya banyak warga yang menjual sawahnya untuk pembangunan perumahan apalagi di Bengle banyak banget. Soalnya harganya lumayan mahal, jadi pada dijual lahannya,”terangnya, Kamis (8/8).
Sementara itu, mahasiswa fakultas hukum Universitas Singaperbangsa (Unsika) Afriyanti Yunus mengatakan, bahwa Karawang sebagai lumbung padi di Jawa Barat harus dipertahankan, karena nyatanya lahan pertanian mulai berkurang yang diakibatkan alih fungsi lahan yang terjadi, dari tanah pertanian menjadi industri, jasa, dan perumahan. “Berdasarkan Undang- Undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1960 tentang Peraturan Pokok-Pokok Agraria (UUPA), dalam pasal 15 memelihara tanah, termasuk menambah kesuburan serta mencegah kerusakannya adalah kewajiban tiap-tiap orang, badan hukum atau instansi yang mempunyai hubungan hukum dengan tanah itu sendiri, dengan memperhatikan pihak yang ekonomis lemah,”tegasnya.
Menurutnya, dampak dari alih fungsi lahan pertanian terhadap ketahanan pangan adalah kehilangan hasil pertanian secara permanen, sehingga apabila kondisi lahan ini tidak terkendali maka dipastikan kelangsungan dan peningkatan produksi akan terus berkurang. “Pada akhirnya akan mengancam penurunan ke tidak stabilnya ketahanan pangan, Inilah penyebab mengapa Karawang yang sejak dulu dikenal sebagai wilayah Lahan pangan berkelanjutan, namun kemajuan sektor pertaniannya masih jauh dari harapan,” terangnya.
Dikatakannya, masalah ahli fungsi lahan pertanian selalu meningkat dan sulit dikendalikan, terutama di wilayah-wilayah dengan tingkat intensitas kegiatan ekonomi yang sanggat tinggi. Laju ahli fungsi lahan yang tinggi pada daerah pusat perekonomian atau pun yang berada di sekitar pusat perekonomian dapat menyebabkan tekanan terhadap lahan pertanian pada penggunaan dua puluh dua tahun terakhir terus mengalami penurunan ahli fungsi lahan yang mengakibatkan luas lahan pertanian di Kabupaten Karawang cenderung mengalami penurunan. “Hal tersebut merupakan lahan yang paling banyak fungsinya adalah jenis lahan sawah, yang beralih fungsi menjadi lahan kering serta lahan non pertanian. Kemajuan ahli fungsi dapat dilihat berdasarkan data luas lahan sawah di Kabupaten Karawang yang diperoleh dari BPN Bappeda Karawang serta berdasarkan motivasi petani dalam mempertahankan maupun mengahli fungsikan lahannya,”tutupnya. (zal)

Related Articles

Back to top button