KARAWANG

Ada Ledakan di PT Indonesia Libolon

PURWAKARTA, RAKA – Sebuah pabrik tekstil yang terletak di Desa Kembang Kuning, Kecamatan Jatiluhur, yakni PT Indonesia Libolon Fiber System mengalami kebakaran hebat pada Selasa (13/8) siang. Pantauan Radar Karawang di lokasi, warga setempat berbondong-bondong memenuhi gerbang depan kawasan pabrik karena penasaran dengan kepulan asap yang membumbung tinggi. Kondisi di dalam pabrik terpantau kobaran api menyala dengan hebat di bagian dalam gedung produksi. Tampak petugas pemadam kebakaran sedang sibuk melakukan pemadaman api. Peristiwa tersebut menyebabkan adanya tiga orang karyawan mengalami luka-luka, serta terdapat satu orang karyawan bernama Sigit Budi Hartono (52) dikabarkan tewas terbakar.
Kapolsek Jatiluhur Kompol Abdul Kadir mengatakan, kebakaran pertama kali diketahui terjadi sekitar pukul 14.30 WIB. Setelah mendatangi lokasi dan dilakukan pemadaman oleh berbagai pihak, api dapat dipadamkan dalam jangka waktu kurang lebih satu setengah jam. “Kurang lebih satu jam setengah api dapat dipadamkan, karena keadaan masih panas, saat ini masih pendinginan,” ucapnya di lokasi kebakaran, Selasa (13/8).
Kadir menyebutkan bahwa dalam insiden kebakaran tersebut telah ditemukan satu orang yang diduga jenazah. “Keadaannya sudah hancur dan rapuh, menurut informasi bahwa korban itu adalah operator,” bebernya.
Selain itu, ia juga menuturkan bahwa berdasarkan hasil identifikasi sementara, terdapat tiga orang lainnya yang mengalami luka-luka akibat insiden kebakaran tersebut. “Satu dibawa ke rumah sakit dan dua lainnya masih di sini dirawat karena mengalami trauma,” tuturnya.
Kadir mengungkapkan bahwa hingga saat ini pihaknya belum dapat memastikan penyebab terjadinya kebakaran. Namun, berdasarkan informasi dari masyarakat sekitar bahwa adanya ledakan cukup keras yang diduga berasal dari mesin. “Pas kita kesini ledakan masih terdengar, diduga dari mesin. Untuk mesin yang mana kita belum tahu karena banyak yang terbakar,” ungkapnya.
Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pemadam Kebakaran Purwakarta Juddy Herdiana menyebutkan pihaknya juga mendapatkan informasi kebakaran pada pukul 14.30 WIB. Setelah itu, pihaknya bergegas mengerahkan dua armada untuk melakukan pemadaman. “Kita laksanakan penanganan awal dengan pendinginan, karena situasi di dalam pun begitu pekat, jadi kami menggunakan sistem menyerang tunggal,” ujarnya.
Selain itu, sambung dia, pihaknya juga mendapat beberapa bantuan armada pemadaman. Sehingga dalam waktu yang relatif singkat, pihaknya dapat menjinakkan api. “Saat ini kita masih proses pendinginan, dan menunggu dari teman-teman kepolisian untuk melakukan identifikasi yang tadi diduga ada korban,” ungkapnya.
Juddy menambahkan bahwa dengan hanya terdapat satu jalan masuk, pihaknya sempat terkendala dalam proses memadamkan api. “Jadi menyerang api itu di satu pintu saja, sedangkan titik api jauh berada di dalam. Tapi berkat kerjasama semua pihak, alhamdulillah api bisa dipadamkan dengan waktu relatif singkat,” pungkasnya. (yat)

Related Articles

Back to top button