HEADLINE
Trending

Warga Purwakarta Butuh Pemimpin Peka

PURWAKARTA, RAKA – Dalam dua bulan kedepan, tepatnya 27 November 2024 warga Kabupaten Purwakarta akan memilih pemimpin baru. Tercatat ada empat pasangan yang telah mendaftar, ialah Anne Ratna Mustika-Budi Hermawan yang diusung Partai Golkar dan PDI Perjuangan. Kemudian pasangan Saepul Bahri Binzein-Abang Ijo Hapidin diusung Partai Gerindra, Demokrat dan Hanura. Selanjutnya pasangan Zainal Arifin-Sona Maulida Roemardie yang diusung PKB, PPP dan Partai Gelora serta pasangan calon Yadi Rusmayadi-Pipin Sopian yang diusung Partai Nasdem, PAN dan PKS.

Melihat empat pasangan calon bupati dan wakil bupati Purwakarta, keinginan warga Purwakarta beragam. Mulai dari ingin agar para pasangan calon tersebut peka terhadap persoalan kota pensiunan tersebut, ada pula yang berharap mereka tidak korupsi jika terpilih jadi orang nomor satu, kemudian berharap bisa mensejahterakan masyarakat hingga ada program kuliah gratis.

Seperti yang diungkapkan Abdurrahman (41) penyewa sepeda listrik, dia mengatakan akan memilih pemimpin yang amanah dan tidak korupsi. “Bupati dan wakil bupati Purwakarta juga harus pintar,” ungkapnya kepada Radar Karawang.
Sedangkan Taufan (32) juru parkir, berharap para pasangan calon bisa memberikan solusi dari setiap masalah yang dihadapi masyarakat. “Pokoknya yang bisa memberikan solusi, itu yang saya pilih,” tandasnya.

Sedangkan menurut tukang ojek pangkalan, Rustaman (46), pemimpin Purwakarta lima tahun kedepan harus jujur dan perhatian kepada masyarakat bawah. “Terutama mereka harus bisa mensejahterakan masyarakat,” ujarnya.

Lain lagi yang diungkapkan pedagang warung kopi, Suryani (45). Menurutnya pemimpin harus baik, tidak pilih-pilih siapa yang dapat bantuan. “Harus merata, harus suka ngasih bantuan,” ungkapnya.

Menurut Satria (29) yang sehari-hari menjadi kusir delman, dia kurang tahu siapa empat pasang yang bisa mewujudkan aspirasi masyarakat, namun dia menegaskan siapapun yang terpilih nanti harus bisa dirasakan manfaatnya oleh masyarakat. Hal serupa disampaikan Irfan Maulana (34), menurutnya pemimpin harus peka dan perhatian terhadap masyarakat lemah. “Terutama dalam hal pendidikan, harus bisa dijamin sampai lulus kuliah,” ungkapnya.

Beda halnya dengan buruh pabrik, Eko Naldi (26). Dia menegaskan jika pemimpin Kabupaten Purwakarta harus memiliki rekam jejak yang bagus dan bisa dipercaya kalau nanti sudah jadi pejabat. “Harus jelas dan bagus rekam jejaknya,” tuturnya.

Sementara Yanto (40) mengaku tidak muluk-muluk memilih pemimpin. Siapa pun yang berniat untuk mempermudah urusan warga Purwakarta, itulah yang dia pilih. “Saya mah ngikut aja, yang penting kita tetap bisa cari makan, cari rejeki,” katanya.

Sedangkan menurut ojek online, Indrawan (33) dan Saputra (36), para pasangan calon bupati dan wakil bupati Purwakarta harus cerdas dan bertanggung jawab, bahkan harus mampu menyediakan lapangan pekerjaan. “Tidak kalah penting juga tidak korupsi dan bisa memegang janji serta peduli terhadap masyarakat,” katanya. (yat)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button