KARAWANG
Trending

Transformasi PAUD: Implementasi Kurikulum Merdeka, Generasi Emas Indonesia dimulai sejak dini

KARAWANG, RAKA – Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir hingga usia enam tahun. Pembinaan ini dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan anak.

Tujuan penyelenggaraan PAUD adalah untuk Membentuk anak Indonesia yang berkualitas, membantu anak mencapai kesiapan belajar di sekolah, mengurangi usia putus sekolah, membantu anak bersaing secara sehat di jenjang pendidikan berikutnya. Kegiatan pembelajaran PAUD harus berorientasi pada kebutuhan anak. Anak usia dini membutuhkan upaya pendidikan untuk mencapai optimalisasi perkembangan fisik dan psikis, seperti intelektual, bahasa, motorik, dan sosio emosional.

Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan anak usia dini, Dosen Prodi Pendidikan Islam Anak Usia Dini Unsika baru-baru ini mengadakan pelatihan implementasi Kurikulum Merdeka untuk lembaga PAUD. Pelatihan yang dipandu langsung oleh Dr. Latipah Hasanah, M.Pd., seorang pakar pendidikan anak usia dini, bertujuan untuk membekali para guru dan mahasiswa PIAUD dengan pemahaman yang mendalam tentang Kurikulum Merdeka serta strategi penerapannya di lingkungan PAUD.

Dalam pelatihan tersebut, Latipah menyoroti pentingnya menciptakan lingkungan belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak. Beliau juga memberikan tips-tips praktis dalam merancang kegiatan pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik anak usia dini. Para peserta pelatihan antusias mengikuti sesi diskusi dan praktik langsung. “Kurikulum merdeka merupakan sebuah pendekatan baru yang diamana pendekatan nya memberikan kebebasan bagi guru untuk lebih kreatif dan inovatif dalam merancang pembelajaran. Dengan demikian, anak-anak dapat belajar dengan lebih efektif dan sesuai dengan minat serta bakat mereka,” ujarnya Latipah, pada Rabu (4/9).

Latipah pun menuturkan tentang reformulasi cakupan capaian pembelajaran bahwa dalam pembelajaran dengan paradigma baru ini, Capaian Pembelajaran (CP) memiliki posisi seperti Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD) yang ada pada kurikulum 2013. Dalam rumusannya, CP melebur kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara holistik. Hal lain yang juga menjadi karakteristik CP, yaitu CP merupakan capaian di akhir fase fondasi (TK B) atau saat peserta didik selesai belajar pada satuan PAUD. Implementasi Kurikulum Merdeka dilakukan berdasarkan regulasi berikut diantarany adalah Permendikbudristek No 16 Tahun 2022, Permendikbudristek No 5 Tahun 2022, Permendikbudristek No 8 Tahun 2024, Permendikbudristek No 16 Tahun 2022, Permendikbudristek No 12, Keputusan kepala BSKAP No.032/H/KR/2024/ Tahun 2024.

Pembelajaran ibarat sebuah perjalanan, bukan sebuah perlombaan balap. Hal yang terpenting dalam sebuah perjalanan adalah tujuannya. Tanpa tujuan, kita pastilah hanya buang-buang waktu dan biaya saja. Jika sebuah tujuan jelas dan penting bagi hidup kita, pastilah kita akan mencari dan menggunakan berbagai cara untuk mencapainya, seberapapun lamanya atau seberapapun menantangnya. Capaian Pembelajaran (CP) merupakan tujuan akhir di setiap fase pembelajaran siswa. Capaian pembelajaran (CP) adalah kompetensi minimum yang harus dicapai peserta didik untuk setiap mata pelajaran. CP dirancang dengan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan (SKL) dan Standar Isi. Acara sosialisasi practical life book untuk penguatan profil pelanjar pancasila dimensi kemadirian pada AUD di kabupaten Karawang ini sendiri di hadiri oleh 100 peserta, yang berasal dari mahasiswa PIAUD Unsika dan guru dari IGTK, TKQ dan BADKO.

Salah satu mahasiswa PIAUD Siti Zulaeha mengaku senang bisa mengikuti kegiatan ini. “Pelatihannya benar-benar menerapkan tentang bagaimana cara mengimpelentasikan kurikulum merdeka dan mempraktekkan langsung, materi nya sangat bermanfaat untuk saya sebagai calon guru di masa yang akan datang, pemateri nya sangat keren karena menjelaskan secara detail, jelas dan mudah di pahami sehingga pas acara berlangsung benar-benar fokus dan gak ngantuk, intinya the best banget sama kegiatan pelatihan dan seminar nya,” tuturnya.

Dia berharap, semoga kedepannya Unsika bisa mengadakan kembali seminar dengan menghadirkan pemateri-pemateri yang handal di bidangnya. “Dan seru sehingga bisa bermanfaat untuk mahasiswa dan masyarakat,” tutupnya. (zal)

Related Articles

Back to top button