HEADLINE

Kepala Desa Beri Warga Kartu Sakti

PURWAKARTA, RAKA – Belum lama ini salah satu warga Kecamatan Maniis, Kabupaten Purwakarta, menerima kartu sakti dari salah satu pasangan calon Bupati Purwakarta dan Wakil Bupati Purwakarta. Kartu sakti tersebut dijanjikan bisa diklaim untuk berbagai keperluan, salah satunya untuk berobat gratis.

Seorang warga Kecamatan Maniis yang meminta namanya tidak disebutkan itu menceritakan bahwa awalnya dia menerima kartu itu dari kepala desa yang membagikan kepada sejumlah warga belum lama ini.

Kemudian, pada beberapa hari yang lalu warga tersebut mengalami sakit dan dilarikan ke salah satu rumah sakit di Purwakarta untuk mendapat perawatan medis. Usai mendapat perawatan medis, petugas menanyakan pembayaran biaya perawatan akan menggunakan biaya umum atau BPJS. Kemudian, warga tersebut menunjukan kartu sakti yang didapat dari Kades.

Diceritakannya, petugas rumah sakit pun menjelaskan bahwa kartu tersebut tidak bisa digunakan untuk berobat.
Pria berusia 30 tahun itu mengaku saat dirinya mendapat kartu tersebut dari Kades, disebutkan bahwa kartu tersebut bisa langsung digunakan tanpa harus menunggu Paslon pemilik kartu sakti itu menjadi Bupati.

“Saya dapat kartu ini untuk berobat gratis dari salah satu Paslon, katanya ini bisa dipakai saat kita sakit, berobat gratis. Pas saya pakai, ini saya lagi di rumah sakit ternyata kartu ini tidak bisa digunakan. Saya merasa kena prank,” ujarnya, Senin (21/10).

Menanggapi hal tersebut, Wakil Direktur Eksekutif Lingkar Studi Demokrasi dan Pembangunan (LSDP) Purwakarta, Ilham Ruchiyat mengatakan penggunaan kartu-kartu Paslon Pilkada tidak memberi asas manfaat sama sekali kecuali hanya untuk kepentingan elektoral dan pencitraan semata.

“Tidak efektif kartu-kartu tersebut, karena yang lebih efektif malah kartu BPJS yang diakui negara dan bisa dimanfaatkan untuk berobat dan santunan kematian,” paparnya.

Kalau niatnya baik untuk membantu warga, sambung dia, lebih efektif menggunakan kartu BPJS yang menjadi kartu tunggal untuk masyarakat.

“Kalau paslon-paslon keluarin kartu yang malah tidak manfaat kan warga kasihan dibohongi paslon. Terlebih kartu-kartu tersebut munculnya pas musim Pilkada saja,” pungkasnya. (yat)

Related Articles

Back to top button