Siswa Dididik untuk Jadi Juara
KUTAWALUYA, RAKA – Olimpiade antar lembaga di tiga propinsi DKI Jakarta, Jawa Barat dan Jawa Tengah yang melibatkan delapan lembaga sekolah telah usai. Olimpiade ini merupakan agenda baru dalam sistem pembelajaran di lingkungan Yayasan Gema Cendikiawan Indinesia (YGCI) sebagai bentuk penerapan kurikulum multi intelegensia dalam rangka memberikan kesempatan peserta didik berkembang sesuai bakat dan minatnya.
Dikatakan Ketua YGCI Hartono Kosasih delapan lembaga di bawah naungannya yakni SMK Ristek Jaya Jakarta, SMK Mercu Suar Jakarta, SMK Perbanas Jakarta, SMK Pelayaran Dewa Ruci Jakarta, SMK Gita Wisata Jakarta, SMK Ristek Karawang, SMK Perbankan Indonesia Karawang, dan SMK Ristek Kebumen Jawa Tengah dimanage untuk menjadi para juara. “Caranya yang paling menentukan, faktor mau berlatih dan belajar. Gunakan waktu latihan 6, 7 atau 8 jam. Jangan hanya 2 jam. Bagi yang menghafal Alquran, boleh tidak ikut belajar, asal selama 6 bulan bisa menghafal Al-Quran,” ucapnya, kemarin.
Menurutnya, pihaknya siap mendidik dan membimbing siswa agar mampu berprestasi, bukan hanya faktor akademik, tapi juga non akademik. Di dalam akademik, cukup satu di kuasai. Jika tidak ada satupun, ekplorasi diri dan pertanyakan kedalam diri. Apa yang bisa dikembangkan dan menjadi satu tujuan hidup. “Event ini menjadi waktu pembuktian kecakapan siswa, junjung sportifitas,” tegasnya.
Sementara, kepala SMK Perbankan Indonesia, Bambang Pranowo mengatakan, melalui kegiatan olimpiade, para guru bisa mengukur talenta peserta didik melalui kompetisi, dan juga eksibisi yang dirancang penyelenggaraannya setiap tahun. Dan ini diharapkan mampu membentuk identitas diri peserta didik yang nantinya bisa bermanfaat kedepan. “Mereka akan terbiasa dengan proses pencapaian target yang akan membawa dirinya menjadi manusia bermanfaat,” katanya. (rok)