Rumah Rusak, Nyawa Terancam, Warga Naik ke Atas Pohon
KARAWANG, RAKA – Sore mencekam dan menakutkan warga sejumlah desa di Kecamatan Tegalwaru, Selasa (19/11).
Sekitar empat jam hujan turun menimbulkan banjir bandang dan tanah longsor.
Tingginya air yang datang menimbulkan sejumlah rumah dan bangunan lainnya rusak, bahkan ada warga yang menyelamatkan diri naik ke atas pohon.
Dampak kerusakan yang ditimbulkan dari bencana ini cukup besar. Di Desa Mekarbuana, ada sejumlah rumah yang halaman belakang tergerus. Kemudian satu rumah di bantaran sungai ambruk.
Salah satu gang yang berukuran kecil pun tanahnya telah amblas sedalam 5 meter.
Tim pembersih belum membersihkan banyak tanah, sehingga jalanan di lokasi ini masih sangat licin.
Baca Juga : Paslon ZeinJo Disebut Paslon Boneka Dedi Mulyadi
Yati, warga Desa Cintalaksana mengaku kehilangan banyak harta benda. Seragam dan sepatu sekolah milik cucunya pun hanyut terbawa arus.
“Sangat takut, saya mengungsi ke musala. Semua seragam sekolah dan sepatu anak sekolah hanyut karena ada di dalam lemari, kasur juga hanyut.
“Dia mengatakan, ‘Tembok rumah saya sampai jebol, dan TV saya juga kemasukan air,’ saat ditemui Radar Karawang pada Rabu (20/11).”
Endah Mariamah, sekretaris Desa Cipurwasari mengungkapkan ketika bencana terjadi banyak warga yang panik dan dengan cepat mengamankan diri ke rumah sanak saudara yang jauh dari lokasi bencana.
“Banyak yang panik, warga yang dekat dari sungai mengalami dampak paling besar. Mereka mengungsi sejak pukul 17.00. Mereka mengungsi karena rumahnya terendam banjir sampai pinggang.
Sejak pagi mereka sudah kembali ke rumah masing-masing untuk membersihkan dan memperbaiki kerusakan,” ungkapnya.
Camat Tegalwaru, Bunawan, membuka akses jalan sejak Selasa (19/11) pukul 11 malam hingga Rabu (20/11) 01.00 dini hari.
Kami akan mengajukan permohonan bantuan perbaikan kepada PUPR dan PRKP Karawang untuk semua desa yang terdampak, termasuk Bunawan.
“Kalau seluruh desa sudah melaporkan saya akan langsung mengirimkan datanya ke PUPR dan PRKP. Kerusakan paling berat ada di Desa Mekarbuana, kalau di Cipurwasari hanya banjir bandang saja,” imbuhnya. (nad)