KURIKULUM Merdeka hadir dengan visi untuk memberikan fleksibilitas dan otonomi yang lebih besar kepada satuan pendidikan.
Namun, di balik fleksibilitas tersebut, terdapat tujuan yang lebih besar, yaitu membentuk generasi muda yang tidak hanya cerdas secara akademik, tetapi juga memiliki karakter yang kuat.
Pendidikan karakter menjadi salah satu kunci utama dalam mencapai tujuan tersebut. Mengapa Pendidikan Karakter Begitu Penting dalam Kurikulum Merdeka? Menyiapkan Generasi Unggul: Kurikulum Merdeka bertujuan mencetak generasi yang tidak hanya unggul dalam kognitif, tetapi juga memiliki kompetensi sosial, emosional, dan karakter.
Pendidikan karakter menjadi fondasi bagi pengembangan kompetensi-kompetensi tersebut. Mengatasi Tantangan Masa Depan: Di era globalisasi yang penuh ketidakpastian, karakter yang kuat menjadi bekal penting bagi siswa untuk menghadapi berbagai tantangan.
Nilai-nilai seperti integritas, tanggung jawab, dan kerjasama akan membantu mereka dalam beradaptasi dengan perubahan yang cepat. Memperkuat Nilai-Nilai Kebangsaan: Pendidikan karakter dalam Kurikulum Merdeka menekankan pentingnya nilai-nilai Pancasila.
Dengan demikian, siswa diharapkan tumbuh menjadi warga negara yang baik dan cinta tanah air. Menciptakan Lingkungan Belajar yang Positif: Ketika pendidikan karakter diterapkan dengan baik, lingkungan belajar menjadi lebih kondusif dan menyenangkan. Siswa akan merasa lebih aman, termotivasi, dan saling menghormati.
Menghasilkan Lulusan yang Berdaya Saing: Lulusan yang memiliki karakter yang baik akan lebih mudah diterima di dunia kerja dan berkontribusi pada pembangunan bangsa. Bagaimana Pendidikan Karakter Diterapkan dalam Kurikulum Merdeka? Integrasi Nilai-Nilai Karakter dalam Semua Mata Pelajaran: Nilai-nilai karakter tidak hanya diajarkan dalam mata pelajaran khusus, tetapi juga diintegrasikan dalam semua mata pelajaran.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Melalui proyek-proyek pembelajaran, siswa diajak untuk menerapkan nilai-nilai karakter secara langsung. Pengembangan Profil Pelajar Pancasila: Kurikulum Merdeka mendorong pengembangan profil pelajar Pancasila yang mencakup enam dimensi, yaitu beriman, bertakwa kepada Tuhan YME dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, bernalar kritis, dan kreatif.
Kurikulum Merdeka merupakan sebuah terobosan besar dalam dunia pendidikan di Indonesia.
Kurikulum ini memberikan fleksibilitas yang lebih besar kepada sekolah dan guru dalam merancang pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan siswa dan karakteristik daerah.
Namun, di balik fleksibilitas ini, terdapat satu hal yang tak kalah penting, yaitu pendidikan karakter. Mengapa Pendidikan Karakter Begitu Penting dalam Kurikulum Merdeka? Membentuk Profil Pelajar Pancasila: Kurikulum Merdeka bertujuan untuk membentuk profil pelajar Pancasila, yaitu siswa yang memiliki kompetensi global, bernalar kritis, kreatif, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, dan berakhlak mulia, berkebinekaan global, bergotong royong, mandiri, dan bertanggung jawab.
Pendidikan karakter menjadi fondasi utama dalam mewujudkan profil pelajar Pancasila ini. Menghadapi Tantangan Era Digital: Di era digital, siswa dihadapkan pada berbagai informasi dan pengaruh yang kompleks.
Pendidikan karakter menjadi benteng yang kuat bagi siswa agar dapat menyaring informasi, berpikir kritis, dan mengambil keputusan yang bijak. Meningkatkan Kualitas Manusia Indonesia: Pendidikan karakter tidak hanya penting untuk individu, tetapi juga untuk kemajuan bangsa.
Dengan membentuk generasi muda yang berkarakter, diharapkan Indonesia dapat melahirkan pemimpin- pemimpin yang berkualitas dan mampu membawa bangsa ini ke arah yang lebih baik.
Menyiapkan Siswa untuk Masa Depan: Keterampilan kognitif saja tidak cukup untuk menghadapi masa depan yang penuh ketidakpastian. Siswa juga perlu memiliki karakter yang kuat, seperti ketahanan mental, kemampuan beradaptasi, dan semangat belajar sepanjang hayat.
Bagaimana Pendidikan Karakter Diterapkan dalam Kurikulum Merdeka? Integrasi Nilai-nilai Karakter dalam Pembelajaran: Nilai-nilai karakter seperti kejujuran, tanggung jawab, kerja sama, dan toleransi dapat diintegrasikan ke dalam berbagai mata pelajaran.
Pembelajaran Berbasis Proyek: Melalui proyek-proyek pembelajaran, siswa dapat mengembangkan berbagai keterampilan, termasuk keterampilan sosial dan emosional, yang sangat penting untuk pembentukan karakter.
Pembelajaran yang Berpusat pada Siswa: Dengan memberikan kebebasan kepada siswa untuk aktif dalam proses pembelajaran, siswa dapat mengembangkan inisiatif, kreativitas, dan rasa tanggung jawab.
Kolaborasi dengan Orang Tua dan Masyarakat: Pembentukan karakter tidak hanya menjadi tanggung jawab sekolah, tetapi juga melibatkan orang tua dan masyarakat. Kesimpulan Pendidikan karakter merupakan komponen yang tidak dapat dipisahkan dari Kurikulum Merdeka.
Dengan mengintegrasikan pendidikan karakter secara efektif, Kurikulum Merdeka diharapkan dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya cerdas, tetapi juga memiliki karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan masa depan.(*) Kelompok 7 dan 8 Mahasiswi Universitas Pelita Bangsa *Neng Anisa Nuraeni, Anne Lusy Nyondang, Ayu Krisna Pasaribu, Nazwa Nur Sabila Zahro, Dea Amanda, Fathimah Aulia Rahmah, Elsa Sri Anzani*