KARAWANG
Trending

Tambak Nila Salin Berpotensi Pasok Bahan Makan Bergizi Gratis

KARAWANG,RAKA– Presiden Prabowo Subianto, Senin (2/12) menebar benih ikan Nila Salin di fasilitas Modeling Kawasan Tambak Budi Daya Ikan Nila Salin (BINS) di kawasan Balai Layanan Usaha Produksi Perikanan Budidaya (BLUPPB), Kecamatan Cilebar.

Pengembangan kawasan ini untuk mendukung penyediaan Makan Bergizi Gratis (MBG) berbasis protein ikan kepada masyarakat.

Fasilitas BINS memiliki luas lahan 84 hektare yang kini diproyeksikan menjadi program revitalisasi tambak Pantai Utara Jawa (Pantura), yang akan dimulai pada 2025 dan dilakukan secara bertahap hingga 2029.

Benih ikan Nila Salin yang digunakan merupakan benih ikan Nila Sakti yang diolah melalui enam tahap, meliputi unit pemeliharaan ikan, unit pembenihan, unit pendederan ikan, Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL).

Selain menebar benih ikan, Prabowo juga meninjau sarana dan prasarana Tambak BINS Karawang serta proses budi daya ikan Nila Salin mulai dari pemijahan, pendederan, pembesaran, hingga panen.

KKP menginformasikan bahwa ikan Nila Salin memberi solusi pada pemenuhan protein harian masyarakat.

Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono mengatakan, Kabupaten Karawang akan menjadi pilot project dalam mengaktifkan tambak yang sudah tidak digunakan di wilayah Pantura.

Baca Juga : Belum Ada Solusi Kongkret

“Ini adalah bekas tambak udang, yang sudah tidak produktif lagi. Kemudian kami mencoba modifikasi dengan tidak lagi udang, tapi tilapia. Pasar ikan ini cukup bagus, kira-kira sebesar USD13 miliar pada 2030,” katanya beberapa waktu lalu.

Saat ini ikan nila salin telah ditetapkan sebagai salah satu komoditas perikanan yang mempunyai kualitas unggul di bidang ekspor.

Ia menjelaskan konsep pembangunan itu akan terbagi ke dalam empat blok sekaligus. Di lokasi pun akan disediakan fasilitas untuk mengelola air limbah, inlet outlet, tandon sampai dengan laboratorium.

Pembangunan akan menggunakan teknologi. Salah satu penerapannya akan dimanfaatkan untuk memberikan pakan secara otomatis.

“Tambak blok A dan B saat ini sudah mulai berproduksi, sedangkan sisanya dalam tahap pengembangan. Dia berharap, semua pembangunan bisa segera rampung, bisa segera diresmikan. Kami akan mengedepankan teknologi terkini salah satunya untuk penggunaan mesin pakan otomatis,” tambahnya.

Hasil produksi diperkirakan mencapai angka 7.020 ton dalam satu siklus. Selanjutnya untuk berat ikan yang dapat dipanen sebesar 1 kilogram per ekor.

Masa produksi membutuhkan waktu selama 8 hingga 9 bulan. Karawang akan menjadi pilot project untuk menghidupkan kembali tambak lainnya yang sudah tidak aktif di wilayah Pantai Utara Jawa.

“Kalau ini berhasil dengan baik, ada luasan sekitar 78 ribu hektare di Pantura yang sekarang tidak berfungsi dengan baik. Ini saya kira kita bisa modifikasi, revitalisasi,” imbuhnya.(ant/nad)

Related Articles

Back to top button