SMPN 1 Telukjambe Barat Langganan Banjir
Belajar Dipercepat, Komputer Sekolah Dibawa ke Rumah Guru
KARAWANG, RAKA – Sekolah SMPN 1 Telukjambe Barat tidak mengalami kerusakan apapun meski banjir melanda.
Meski Dusun Pangasinan, Desa Karangligar terendam banjir namun aktivitas belajar mengajar di SMP Negeri 1 Telukjambe Barat yang berada di Desa Karangligar.
Hasan Basri, Guru SMPN 1 Telukjambe Barat mengatakan ketika banjir saat Kamis (28/11) kegiatan belajar mengajar dipercepat akibat adanya air yang meningkat.
Kemudian saat Jumat (29/11) air mulai surut dan kegiatan belajar mengajar masih dapat berlangsung.
Banjir yang terakhir kali meninggalkan lumpur dengan ketebalan 5 centimeter dan pihak sekolah melakukan gotong royong untuk pembersihan.
“Banjir itu mulainya di Kamis pagi jam 10 dan kami memulangkan mereka secara cepat. Kalau di hari Jumat air sudah mulai surut, air kembali naik di Hari Sabtu tapi tidak ada KBM.
Baca Juga : Tambak Nila Salin Berpotensi Pasok Bahan Makan Bergizi Gratis
Lumpur sekitar 5 centimeter di dalam kelas dan lapangan tapi Alhamdulillah masih bisa dibersihkan dengan alat sederhana dan gotong royong,” ujarnya Senin (2/12).
Ketika tim Radar Karawang mendatangi sekolah telah terlihat murid dan guru melakukan aktivitas normal.
Mereka menjalankan ekstrakurikuler olahraga hingga paskibraka. Ia mengaku ketika air datang, guru di sekolah tersebut merasa panik.
“Tidak ada kerusakan karena air juga tidak tinggi. Banjir di Hari Sabtu itu kurang lebih 20 centimeter. Mereka sudah terbiasa tapi yang panik itu guru karena sebagian besar bukan masyarakat di sini dan memiliki tanggungjawab untuk fasilitas,” tambahnya.
Menjadi wilayah yang langganan banjir, maka pihak sekolah mengambil tindakan dengan mengamankan komputer ke 3 rumah guru yang aman.
Akibat alat elektronik yang telah dipindahkan, maka dirinya bersama dengan guru TIK lainnya memberikan pembelajaran komputer dengan menggunakan handphone.
“Fasilitas dari awal sudah antisipasi dengan membuat rak besi di atas untuk menyimpan buku dan 60 alat elektronik seperti komputer di amankan di 3 rumah guru yang aman dari banjir. Materi komputer untuk anak-anak hanya tentang jaringan internet jadi masih bisa menggunakan handphone saja, kami meminimalisir penggunaan komputer,” tutupnya. (nad)