Uncategorized

Ramai-ramai Buat Jembatan Bambu

TEGALWARU, RAKA – Warga Dusun Citalahab, Desa Kutamaneuh, merasa lega setelah jembatan rusak akibat terseret arus sungai Citalahab saat musim hujan tahun lalu, sudah mulai diperbaiki. Jembatan itu merupakan akses satu-satunya warga melakukan aktifitas kesehariannya. “Jembatan ini penting bagi warga karena merupakan akses keluar dusun selain amat dibutuhkan para petani jeruk,” ucap H. Empuy, anggota DPRD Karawang, Minggu (20/1).

Jembatan Citalahab sepanjang 25 meter dengan ketinggian 10 meter dibangun secara swadaya dan merupakan akses penting di wilayah Dusun Citalahab yang kebanyakan warganya merupakan petani jeruk.

Sebelumnya untuk keluar dusun warga harus memutar hingga puluhan kilometer sampai ke wilayah Telukjambe karena perbatasan Dusun Citalahab berbatasan dengan wilayah Kuta yang masuk dalam kecamatan Ciampel. “Anggaran yang kita butuhkan jika menggunakan tembok bisa mencapai hingga ratusan juta. Daripada lama, maka kami berinisiatif bangun jembatan dari bambu,” tandas Daeng (54) warga Dusun Citalahab.

Masih dikatakan Daeng, pekerjaan itu sendiri secara materi dibantu H. Empuy. “Kerja bakti dan gotong royong ini sudah berlangsung dua hari. Sementara sarana yang dibutuhkan selain bambu dan kayu adalah bahan bakar untuk mesin potong,” ucap Daeng.

Hal sama diungkapkan Tatang (47) juga warga Citalahab, aktifitas masyarakat akan sangat terbantu jika jembatan ada. Jembatan juga bisa bermanfaat bukan saja untuk laju ekonomi tapi bagi pendidikan juga. “Disini banyak anak-anak sekolah juga dan jembatan sangat penting buat mereka bersekolah. Makanya warga mengejar waktu agar jembatan bisa secepatnya digunakan,” pungkasnya.

Kepala Desa Kutamaneuh Adang mengapresisasi gotong royong yang dilakukan warganya. “Saya apresiasi, tanpa menunggu lama mereka mau bergerak. Harapan saya mudah-mudahan bermanfaat dan bisa memacu peningkatan perekonomian masyarakat,” ucapnya. (yfn)

Related Articles

Back to top button