HEADLINE

Kontroversi Pengadaan Kontainer Unsika

KARAWANG, RAKA – Alat penegak hukum (APH) diminta mengusut pembelian 40 kontainer untuk ruang kelas kampus Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika) sebesar Rp6,4 miliar.

Salah satu alumni Unsika sekaligus praktisi hukum, Asep Agustian, meminta Aparat Penegak Hukum (APH) segera turun tangan menyelidiki dugaan adanya kepentingan terselubung dalam pengadaan tersebut.

“Makanya patut dipertanyakan apakah pengadaan peti kemas ini murni solusi cepat untuk mahasiswa atau ada kepentingan lain segelintir oknum. Saya minta APH mulai menyelidiki persoalan ini. Karena nanti baru akan kelihatan faktanya seperti apa,” katanya, Selasa (17/12).

Asep menduga adanya cashback dalam proses pengadaan peti kemas melalui e-katalog yang dikelola Badan Layanan Umum (BLU) Unsika. Menurutnya, dugaan keuntungan pribadi yang didapatkan oknum tertentu harus segera dibuktikan oleh aparat penegak hukum.

“Peti kemas itu tempat barang mati, bukan barang hidup seperti mahasiswa. Malu saya dengarnya. Apakah alumni lain juga merasa malu? Dan apakah kita mau diam saja?” paparnya.

Asep menilai rektorat yang dinilai kurang kreatif dalam mencari solusi. Menurutnya, pihak kampus seharusnya berkoordinasi dengan Pemda Karawang untuk memanfaatkan aset-aset daerah yang tidak terpakai, seperti rumah susun, gedung diklat, atau gedung pemda lainnya.

“Kenapa tidak berkoordinasi dengan pemda? Saya yakin pemda mau bantu. Dan solusi itu tentu lebih hemat anggaran,” tuturnya.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), Indra Budiman mengatakan, untuk membangun satu ruang kelas akan menggabungkan dua kontainer. Anggaran yang digunakan berasal dari Badan Layanan Umum (BLU) murni Universitas Singaperbangsa Karawang (Unsika).

“Dianggarkan 160 juta rupiah 1 kontainer, di dalamnya sudah tersedia fasilitas. Total kelas kabin 40 unit kelas, 1 ruang kelas 2 kabin (yang digabungkan). Pagu yang dianggarkan sekitar 6,4 miliar yang pos anggarannya berasal dari BLU Unsika,” ujarnya, Selasa (17/12).

Ia menambahkan kontainer tersebut akan dilengkapi dengan fasilitas yang dapat membuat mahasiswa merasa nyaman dan aman ketika proses perkuliahan. Selain untuk ruang kelas, pihaknya pun akan membangun ruang dosen, ruang rapat, toilet, kantin dan gudang.

“Dari 40 ruang kelas akan disediakan toilet rencana 2 kontainer, terdiri dari 4 toilet. Gudang 2 kontainer, kantin 2 kontainer, dan ruang rapat 2 kontainer. Di dalam kelas itu, 1 ruang kelas terdiri dari 2 kabin 20 feet ukurannya 5×6 meter, nanti jadinya 1 ruang kelas 30 meter persegi.

Lalu inferior akan ada jendela, di lantai juga, AC, air bersih, kursi, dan fasilitas lainnya bahkan dibangun sepiteng dan jalur kabel. Kami juga rencanakan pelapisan di atas biar tidak berisik dan tidak panas.

Sementara saat ini sedang di paving blok agar tidak becek ketika hujan. Tapi nanti di tahun 2025 insya Allah akan ada pembangunan,” tambahnya.

Kepala Biro Umum dan Keuangan Unsika, Kurniawan, menyampaikan adanya kontainer tersebut menjadi langkah untuk menambah kebutuhan ruang kelas yang mengalami kekurangan.

Kini jumlah mahasiswa di Unsika telah mencapai lebih dari 20.000 namun yang aktif hanya sekitar 18.000, maka ideal ruangan yang dibutuhkan sebanyak 162. Kebutuhan tersebut baru dapat terpenuhi sebanyak 84 ruang kelas.

“Dari 20 ribu total mahasiswa, ada 18 ribu yang aktif, jadi idealnya ada 162 ruang kelas. Kami sebagai penguasa anggaran berpikir, bagaimana memenuhi kebutuhan tersebut.

Dengan kebutuhan yang banyak, layanan dan kegiatan belajar mengajar tidak mungkin kita hentikan, sehingga kita membangun kelas kabin,” jelasnya.

Sementara itu Wakil Rektor II, Safuri menyampaikan penyediaan kontainer menjadi langkah yang diambil dalam kondisi mendesak. Ia melanjutkan untuk proses pembangunan gedung membutuhkan waktu cukup lama dengan melalui sejumlah tahapan.

“Karena gedung prosesnya lama, harus melalui analisa dan lelang dulu. Jadi sementara waktu kita akan bangunkan ruangan dengan menggunakan kontainer. Foto-foto yang tersebar di medsos itu belum selesai, ada desainnya.

Nanti kita akan launching, temen-temen bisa lihat nanti bagaimana ketahanan dan kenyamanannya,” tutupnya. (nad)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button