Polisi Endus Potensi Pemalakan di Tempat Wisata
KARAWANG, RAKA – Libur Natal dan Tahun Baru 2025 (Nataru), objek wisata bakal diserbu wisatawan untuk mengisi waktu libur.
Meminimalisir tindakan premanisme seperti pemalakan, Kapolri Listyo Sigit Prabowo memerintahkan jajaran kepolisian melakukan sweaping.
Kapolri Listyo Sigit Prabowo menuturkan, momen tahun baru ada potensi peningkatan jumlah pengunjung di tempat wisata. Hal ini, mesti menjadi perhatian anggota kepolisian yang ada di tempat wisata untuk meminimalisir tindakan premanisme.
Baca Juga : Tempat Wisata di Karawang Sambut Libur Nataru
“Saya ingatkan kepada semua ada potensi peningkatan jumlah masyarakat yang akan masuk di jalur wisata, mohon untuk dipersiapkan dengan baik. Agar dilaksanakan sweapping saat terjadi peningkatan arus, karena dari laporan yang ada potensi pemalakan dari rekan bus,” tegasnya, Jumat (27/12).
Terkait volume kendaraan selama Natal, Listyo mengatakan hasil analisis dan evaluasi sementara, kenaikan di puncak arus mudik pertama di tanggal 21 Desember 2024.
“Setelah itu rata-rata berjalan normal dan cenderung lebih rendah dibandingkan dengan tahun kemarin. Pernah dilakukan contraflow sebanyak 2 kali dan 58 kali oneway di Jalur Arteri,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Raden Slamet Santoso, Dirgakkum Korlantas Polri menyampaikan untuk jumlah kecelakaan di tahun 2024 mengalami penurunan hampir 11 persen.
Sementara untuk jumlah korban meninggal dunia mengalami kenaikan sebanyak 2 persen dan korban luka berat dan ringan mengalami penurunan.
“Jadi untuk data kecelakaan selama operasi dari tanggal 21 Desember terjadi penurunan dibandingkan tahun 2023, terdata ada 1.066 kejadian turun hampir 11 persen dibandingkan tahun lalu.
Kemudian untuk korban yang meninggal dunia ada kenaikan 149, naik 2 persen dibandingkan tahun lalu. Korban luka berat dan luka ringan 1.420 orang turun dibandingkan tahun lalu,” ungkapnya.
Ia menjelaskan penerapan contraflow dan oneway berdasarkan jumlah volume kendaraan yang melintas. Ketika volume kendaraan di atas 5.500 maka akan diberlakukan contraflow satu jalur. Penerapan oneway akan diberikan ketika volume kendaraan di atas 8.000.
“Setiap cara bertindak pasti di evaluasi termasuk pelaksanaan rekayasa lalu lintas. Contraflow mekanisme sudah dirapatkan traffic con dan di beberapa meter ada water berrier dan di depan saat masuk contraflow ada pengawalan safetycar.
Untuk pelaksanaan contraflow dan oneway dihitung berdasarkan hitungan di comment center di kilometer 29, kalau per jam di atas 5.500 kendaraan yang melintas maka akan diberlakukan contraflow satu lajur kalau di atas 8.000 akan kita berikan rekayasa lalu lintas oneway,” jelasnya. (nad)