KARAWANG

Belasan Pelajar SMP Purwasari dan Klari Pesta Narkoba

RadarKarawang.id – Parah. Jangan ditiru! Belasan pelajar SMP di Purwasari dan Klari kepergok pesta minumal beralkohol dan narkoba jenis tembakau sintetis. Hal tersebut diungkap Badan Narkotika Nasional (BNN) Karawang.

Kepala BNN Karawang, AKBP Yuswandi menyebutkan bahwa adanya pelajar SMP pesta minuman keras (miras) dan gunakan narkotika jenis sinte setelah adanya laporan

Guru sekolah tersebut melaporkan kejadian tersebut ke BNN Karawang untuk pendampingan dan rehabilitasi.

“Ya ada 16 siswa perempuan dan laki SMP kedapatan oleh gurunya pesta miras dan gunakan sinte,” kata AKBP Yuswandi kepada awak media pada Senin (30/12/2024).

AKBP Yuswandi menjelaskan, pertama kali terungkap oleh guru sekolah tersebut.

Para siswa dan siswi itu terpergok tengah minum miras di sebuah rumah kontrakan.

Kemudian, hasil penggeledahan ditemukan narkotika jenis sinte.

Lalu, hasil pengecekan enam pelajar positif konsumsi narkotika.

“Mereka dari dua sekolah berbeda di wilayah Purwasari dan Klari. Sekarang mereka kita lakukan pembinaan dan rehabilitasi,” ungkapnya.

Baca juga: Bocah Karawang Niat Tawuran di Bekasi

Yuswandi menambahkan bahwa atas pengungkapkan ini tentu sudah menjadi perhatian bersama.

Sebab, usia mereka masih pelajar SMP, ditambah hasil pemeriksaan mereka pesan secara online dan mengetahui pembelian sistem tempel.

“Ini jadi perhatian bersama, mereka lakukan diluar lingkungan sekolah. Sehingga pengawasan bukan hanya dari sekolah tapi orangtua juga masyarakat,” tandasnya.

Bahaya Tembakau Sintetis

Sinte adalah sebutan untuk zat kimia yang dibuat di laboratorium menyerupai berbagai jenis narkotika, salah satunya ganja.

Zat psikoaktif buatan ini tetap menyebabkan efek ketergantungan yang tinggi, bahkan lebih berbahaya daripada ganja.

Ada banyak jenis sinte yang beredar di Indonesia, misalnya “gorila” atau “spice”. Sinte tergolong narkotika jenis baru atau new psychoactive substance (NPS) yang umumnya berbentuk tembakau hisap.

Namun, sinte juga ada yang tersedia dalam bentuk cairan yang bisa dimasukkan ke dalam rokok elektrik atau vape.

Penggunaan sinte cukup terkenal di kalangan anak muda karena harganya yang relatif terjangkau dan mudah diperoleh secara online melalui media sosial.

Tidak sedikit remaja yang awalnya mungkin hanya penasaran mencoba sinte karena mengira tidak terlalu berbahaya daripada narkotika lain, misalnya ganja.

Padahal, sinte pun bisa menyebabkan ketergantungan yang berkali-kali lipat lebih tinggi daripada ganja dan tentunya memiliki efek berbahaya bagi kesehatan fisik dan mental.

Tonton juga: Tsunami Aceh Setara 23 Ribu Bom Atom Hiroshima

Banyak produsen sinte memasarkan produknya dengan menyebut sinte sebagai “ganja sintetis” yang boleh dikonsumsi secara legal.

Faktanya, penggunaan sinte telah diatur dalam Undang-Undang Narkotika Nomor 4 Tahun 2021.

Berdasarkan aturan tersebut, sinte termasuk jenis narkotika golongan I yang penggunaannya dilarang, kecuali untuk keperluan penelitian.

Meski dikenal sebagai ganja sintetis, sinte sama sekali tidak terbuat dari daun ganja.

Sinte mengandung zat kimia yang sengaja diciptakan di laboratorium dengan tujuan untuk menghasilkan efek yang sama dengan narkotika.

Cara kerja zat psikoaktif dalam sinte di dalam tubuh memang mirip dengan zat tetrahydrocannabinol (THC) pada ganja.

Namun, berbagai penelitian mengatakan bahwa zat psikoaktif dalam sinte bisa memberi efek yang lebih kuat pada otak, sehingga berpotensi tinggi menyebabkan efek samping yang lebih berbahaya daripada ganja.

Kandungan sinte pada dasarnya merupakan bahan kimia bubuk yang dicampur dengan pelarut dan biasanya disemprotkan ke berbagai tanaman herbal.

Namun, bahan kimia yang digunakan oleh produsen sinte bisa berbeda-beda.

Badan Narkotika Nasional (BNN) Republik Indonesia mencatat terdapat hampir 50 jenis zat narkotika baru yang tergolong ganja sintetis.

Efek samping sinte pada tubuh berbeda-beda, tergantung zat kimia yang digunakan di dalam suatu produksi sinte.

Produk ini juga bisa mengandung variasi bahan kimia yang tidak bisa diprediksi efeknya bagi tubuh pemakai. Inilah salah satu alasan mengapa sinte justru lebih berbahaya daripada ganja.

Efek samping sinte bisa lebih parah bila narkoba ini dikonsumsi dengan minuman beralkohol atau obat-obatan lain, seperti antidepresan atau obat penenang.

Menurut berbagai penelitian, penggunaan sinte dalam jangka panjang meningkatkan risiko terjadinya gangguan kesehatan mental yang serius, seperti depresi berat.

Bila dibandingkan dengan ganja, gejala psikosis akibat sinte lebih parah dan berlangsung lebih lama, seperti delusi, halusinasi, dan paranoia.

Dari segi fisik, bahaya pemakaian sinte dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan jantung dan ginjal, gangguan otot, stroke, bahkan kematian. (psn)

Related Articles

Back to top button