Warga Kamojing Rawat Tradisi Babarit
CIKAMPEK, RAKA- Masyarakat Desa Kamojing, Kecamatan Cikampek, menggelar tradisi babarit, yang merupakan salah satu tradisi sunda yang sudah mulai terlupakan seiring modernisasi.
Adapun tradisi babarit merupakan ungkapan rasa syukur atas limpahan hasil bumi dan kesehatan serta kemakmuran.
Kepala Desa Kamojing Cahyadi mengatakan, tradisi babarit bagi warga Kamojing merupakan hajat tradisi yang rutin dilakukan satu tahun sekali ini sangat kental dengan nilai-nilai kebijaksanaan dalam kehidupan.
“Dalam setiap gelarannya, tak kurang partisipasi aktif warga dan para pegiat budaya Sunda Buhun selalu menjadi warna tersendiri. Banyak nilai-nilai kebijaksanaan dalam kehidupan yang terkandung dalam tradisi babarit,” katanya, Rabu (1/12).
Dijelaskannya, tradisi babarit merupakan sebagai ungkapan rasa syukur atas limpahan hasil bumi dan kesehatan serta kemakmuran.
“Kegiatan ini merupakan bentuk syukuran kepada Allah SWT atas kekayaan pertanian yang melimpah serta mengharapkan keberkahan dan keselamatan,” jelasnya.
Menurutnya, dengan adanya tradisi ini warga mengaku bergembira karena dapat berbagi keceriaan dengan sesama serta dapat meningkatkan budaya gotong royong antar warga.
Baca Juga : Kenaikan PPN 12 Persen untuk Barang Mewah
“Itu terlihat saat ada beberapa tumpeng kekompakan yang berjejer menghiasi pelataran permukiman yang menjadi tempat berlangsung tradisi babarit,” paparnya.
Disampaikannya, kegiatan babarit ini diakhiri dengan diadakannya pengajian dan doa bersama untuk kemakmuran dan kesejahteraan keselamatan warga Desa Kamojing.
“Kami harap tradisi ini tidak punah. Generasi muda juga diharapkan akan semakin kenal tentang keluhuran budaya Sunda, ya seperti tradisi babarit ini,” tutupnya. (zal)