Uncategorized

Petani Cilamaya Was-was Banjir

CILAMAYA WETAN, RAKA – Setelah dilanda musim kemarau, para petani di golongan air IV dan V Kecamatan Cilamaya Wetan dan Cilamaya Kulon yang baru sebagian selesai persemaian, mulai dihinggapi rasa cemas. Pasalnya, selain aliran air irigasi normal, luapan air hujan yang diprediksi mengguyur beberapa hari kedepan, mengancam rendaman pada tanaman di usia pertumbuhan.

Suharto Al Amin, petani di Desa Rawagempol Kulon mengatakan, pasokan air melimpah setelah digelontorkan oleh Perum Jasa Tirta (PJT) beberapa pekan terakhir. Namun saat petani sudah memulai persemaian pasca pengolahan tanah, hujan mengguyur beberapa terakhir ini. “Saya cemas, karena banjir bisa saja datang seketika dan merendam tanaman di usia pertumbuhan,” katanya.

Ia melanjutkan, banjir air kiriman acapkali mengancam lahan sawah di Rawagempol Kulon. Kecemasan itu, ada, tapi tetap berharap areal sawah tidak kebanjiran. “Tapi semoga gak sampai kerendam lama nantinya,” katanya.

Nunu, petani di Desa Jayanegara Kecamatan Tempuran mengatakan hal sama, ancaman banjir menghantui para petani, utamanya yang sudah melakukan pengolahan tanah. “Ada sekitar 150 hektare sawah rawan terendam air, jika hujan mengguyur seharian,” katanya.

Wilayah rawan banjir itu, kata Nunu seperti Wagir Lumbung, Ciketeng dan tanggul di arah menuju Desa Manggungjaya. “Semoga kecemasan ini bisa dijawab pemerintah, semisal pengerukan kali dangkal maupun saluran air yang rusak,” katanya. (rud)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button