Aktivis Lingkungan Ngamuk
PURWAKARTA,RAKA – Aliansi peduli cagar alam Jawa Barat dan berbagai komunitas di Purwakarta dan Subang menggelar aksi bersama. Aksi tersebut menntut adanya pencabutan SK Menteri Lingkungan Hidup terkait perubahan status cagar alam Kamojang dan Papandayan menjadi taman wisata alam.
Kordinator aksi Misabhul Ulum mengatakan, cagar alam bukanlah hidangan santapan untuk mengenyangkan tuan-tuan penguasa di meja makan. Cagar alam bukanlah hidangan pengisi perut bagi koorporat yang hanya mementingkan keuntungan semata. “Cagar alam adalah ruang absolute yang menjadikan bumi dan seisinya untuk tetap seimbang agar dapat menopang kestabilan hidup manusia dam seisinya,” paparnya.
Ia juga menyayangkan, kawasan yang seharusnya terbebas dari intrik dan kepentingan elit, kawasan yang seharusnya dibiarkan berkembang sesuai ekosistem yang ada di dalamnya, harus menjadi produk jual beli penguasa. “Lalu rakyat hanya mendapat derita atas bencana-bencana dan ketimpangan alam yang akan terjadi dikemudian hari,” paparnya.
Ia juga berharap agar Kementerian Lingkungkungan hidup untuk bisa mencahut SK nomor 25/menlhk/setjen/pla2/1/2018 atas perubayan status cagar alam Kamojang dan Papandayan menjadi taman wisata alam dan tetap harus bisa melestarikan. “Sebelumnya, kemarin di Majalaya ada aksi seperti ini, dan Minggu (kemarin) aksi di Bandung dan Purwakarta, dan setelah ini akan ada aksi yang lebih besar lagi ke balai besar BKSDA Provinsi Jawa Barat bulan Februari nanti,” pungkasnya.
Selain menggelar aksi, komunitas pecinta cagar alam tersebut menyuguhkan teatrikal, musikalisasi puisi, live akustik, dan sablon selama kegiatan berlangsung. (ris)