Uncategorized

Sampah Tamelang Makin Parah

PURWASARI, RAKA – Sampah yang bertumpuk di wilayah Desa Tamelang semakin menggunung, bahkan sampai berserakan di tengah jalan. Hal itu dinilai sangat menganggu warga saat saat melewati jalan tersebut.

Naji (35), salah satu pengendara yang setiap hari melewati jalan tersebut mengatakan, terasa sangat terganggu dengan sampah yang berserakan di tengah jalan tersebut. Karena selain baunya tidak sedap, juga membahayakan para pengendara yang melintas karena mengakibatkan jalan licin. “Sampahnya sampai ke tengah jalan, becek lagi, takutnya ada pengendara jatuh soalnya licin,” ucap Naji, kepada Radar Karawang, Jumat (25/1).

Naji menambahkan, pernafasan warga yang melintas dan warga yang tinggal tidak jauh dari tumpukan sampah juga merasa sangat tergangu. “Bau banget sampahnya, bikin sesek nafas,” ujarnya.

Naji berharap, ada pengelolaan yang baik dan tidak lagi mengganggu warga serta para pengguna jalan. Jangan sampai sampah tersebut dibiarkan sampai menumpuk dan berserakan di tengah jalan. “Ya jangan sampai numpuk kayak gini, terus nutupin jalan,” terangnya.

Mulyono, Kepada Desa Tamelang mengaku, sampah tersebut biasa diambil setiap satu bulan sekali oleh mobil sampah. Tentunya untuk pengambilan sampah membutuhkan biaya operasional. “Ya sebenarnya suka diambil sama mobil sampah satu bulan sekali,” katanya.

Masih dikatakan Mulyono, operasional untuk pengambilan sampah tersebut berasal dari iuran warga Temelang yang setiap bulanya diminta oleh para RT. “Uangnya dari warga, buat operasional mobil pengangkut sampah itu,” jelasnya.

Bukan hanya itu, Mulyono menegaskan, bahwa warga yang membuang sampah di tempat tersebut bukan warga Tamelang saja, akan tetapu warga lain yang melintas juga ikut buang sampah di situ. “Orang dari mana-mana mmmbuang sampahnya kesitu, pembuangan sampah yang dilakukan warga luar, biasanya dilakukan saat malam hari,” tegasnya.

Mulyono meminta kepada warga agar bisa kerja sama dalam persoalan sampah karena masih ada beberapa warga yang tidak memberi saat di minta iuran tersebut. Agar sampah bisa diangkut setiap satu minggu sekali sehingga tidak terjadi tumpukan sampah yang berlebih. “Kesadaran warga juga perlu ditingkatkan, kalau iuranya jalan semua sampah juga bisa diangkut seminggu sekali,” pungkasnya. (cr3)

Related Articles

Back to top button