TELAGASARI, RAKA – Bagaimana rasanya jika semua manajemen sekolah sibuk mempersiapkan media dan teknologi untuk simulasi UNBK, kemudian batal? Seperti yang terjadi di beberapa sekolah di Kabupaten Karawang.
Alih-alih simulasi tidak serentak di hari yang sama, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberlakukan istilah periode satu dan periode dua yang ditangkap berbeda pihak sekolah. Akibatnya, ada SMA yang melangsungkan simulasi UNBK pada Senin (28/1), ada juga yang baru sinkronisasi Minggu (27/1) malam dan dinyatakan masuk periode dua tanggal 4 Februari mendatang.
Kasubag TU SMAN 1 Lemahabang Jaja Jalaludin mengatakan, banyak yang gagal paham soal penggunaan istilah periode, karena sebelumnya tidak ada istilah seperti itu. Jadi, yang semua sudah disiapkan saat sinkronisasi Minggu (27/1) malam Pukul 23.00 WIB, ternyata masuk periode kedua. “Jadi kita simulasinya sebagaimana sistem, berarti tanggal 4 Februari mendatang, bukan hari Senin (kemarin),” kata Jaja kepada Radar Karawang.
Senada dikatakan Wakasek Kurikulum SMAN 1 Tempuran Syahrudin. Pihak sekolah yang menentukan pilihan periode satu dan periode dua, hanya terjadi salah arti. “Periode dua misalnya, dikira adalah simulasi kedua. Padahal istilah itu artinya simulasi kedua, periode kedua. Sebaliknya periode satu adalah simulasi tahap kedua, periode satu,” ujarnya.
Ia melanjutkan, pembagian waktu simulasi setiap sekolah agar tidak semua sekolah melangsungkan simulasi dalam waktu bersamaan. “Pilihan mah yang menentukan sekolah masing-masing. Jadi kita sengaja memilih periode dua dengan alasan agar persiapan lebih matang. Gak nyangka juga sih kirain hari ini,” katanya.
Kepala SMAN 1 Cilamaya R Eman Sulaeman mengatakan, sinkronisasi server baru bisa Senin (28/1) pagi. “Gak dadakan juga sih, cuma memang baru sinkronisasi Senin pagi tadi. Kita ikut simulasinya Senin 4 Februari mendatang,” katanya.
Berbeda dari SMAN 1 Lemahabang, Tempuran dan Cilamaya, sebanyak 452 siswa SMAN 1 Telagasari sudah memulai simulasi UNBK. Operator SMAN 1 Telagasari Teguh Apriyanto mengatakan, dalam aplikasi ada pilihan apakah ikut simulasi periode satu atau periode dua. “SMA Telagasari baru sinkronisasi Minggu malam pukul 23.00 WIB. Sedangkan jadwalnya di periode satu ini. Artinya simulasi tahap dua sesi 1,” tuturnya.
Ia melanjutkan, pilihan dengan istilah periode ini baru muncul tahun ini, sehingga membingungkan operator sekolah. Namun simulasi tetap digelar, hanya beda waktu saja. “Bagi SMAN Telagasari yang memulai Senin, semuanya berjalan lancar dengan 150 unit komputer di 6 ruangan dan 5 server,” tuturnya. (rud)
