Uncategorized

Pemancing Ikan Belum Tentu Bisa Mancing Belut

RAWAMERTA, RAKA – Komunitas Ngurek yakni para pemancing belut semakin bermunculan selama musim hujan ini. Uniknya, komunitas ini muncul justru gara-gara menyaksikan saluran di Youtube.

Seperti dituturkan Otong (28) warga Desa Kutawargi dan lima rekan satu desanya. Hobinya itu semakin ia gemari setelah melihat chanel youtube. Bahkan, kegiatan untuk mengisi kekosongan waktunya tersebut bukan hanya dilakukan di area pesawahan di Karawang tetapi hingga ke Bekasi mereka datangi. “Kita cuma hobi saja, itu juga kalau ada waktu kosong setelah kerja di sawah. Dan semakin suka setelah melihat chanel di youtube,” katanya, Kamis (31/1).

Menurutnya, mancing belut amat mengasyikan. Terutama pada saat umpan di makan belut di lubangnya. Maka tak heran, meskipun harus bersusah payah menyusuri pematang sawah, ia lakukan bersama ke-4 rekannya setiap kali ada kesempatan. “Sama saja dengan mancing ikan, cuma mancing belut ada rasa yang berbeda dari mancing ikan,” ucapnya.

Mungkin terlihat sepele, terang dia, namun kegiatannya ini bisa membuat pikiran fresh lagi. Hanya saja, karena sawah sekarang lebih banyak menggunakan obat kimia, jadi jarang ada belut yang bertahan di sawah. “Ketimbang tur ke luar kota mending ngurek, hitung-hitung merefresh pikiran tapi ada duitnya,” katanya.

Hal sama juga diungkapkan Jek, rekan Otong, tidak semua petani asal Desa Kutawargi mengisi waktu luang dengan ngurek. Padahal ngurek itu kegiatan mengasyikkan. Ketika usia padi 2 hingga 5 minggu merupakan waktu yang tepat untuk ngurek. “Mancing ikan itu biasa kalau ini, khusus penghobinya saja,” ujarnya.

Masih dikatakan Jek, untuk mancing belut harus mempunyai kealian dan kesabaran khusus, karena meskipun dia seorang pemancing, belum tentu bisa mancing belut. “Susah-susah mengasyikan. Susahnya ketika mencari lubang belut untuk tempat memancing dan asyiknya ketika menarik pancingan yang dimakan belut,” tutur Jek. (rok)

Related Articles

Back to top button