10 Ribu Pohon Ditanam di Gunung Sanggabuana
PANGKALAN, RAKA – Puluhan aktifis pencinta lingkungan bersama Perhutani menggelar penanaman serentak di Gunung Sanggabuana, Kecamatan Tegalwaru. Sebanyak 10.000 pohon ditanam di gunung itu.
“Kami sengaja tanam pertama karena masuki musim hujan dan sekaligus menangkal reboisasi sekaligus mengganti pohon yang sudah tua. Tetapi pohon yang ada tidak kami tebang karena di pegunungan Sanggabuana masih banyak pohon besar juga,” kata Asisten Perhutani (Asper) Pangkalan KPH Purwakarta, Arif Widodo, Jumat (1/2).
Area yang ditanami merupakan wilayah Resor Pemangkuan Hutan (RPH) Cigunungsari, Bagian Kesatuan Pemangkuan Hutan (BKPH) Pangkalan dan Kesatuan Pemangkuan Hutan (KPH) Purwakarta, DivReg Jawa Barat & Banten. Gerakan tanam dilaksanakan serentak dengan total pohon mencapai 10.000 pohon.
Lahan Perhutani area KPH Purwakarta di wilayah Kabupaten Karawang, tepatnya di Kecamatan Pangkalan dan Tegalwaru selama ini menjadi tumpuan hidup bagi masyarakat yang tinggal di sekitarnya. Sebanyak 1.013 orang penduduk yang tergabung dalam Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) bersama dengan Perhutani KPH Purwakarta di wilayah RPH Cigunungsari mengelola sumber daya hutan tersebut.
Ketua Lembaga Masyarakat Hutan Sanggabuana Desa Desa Mekarbuana Kecamatan Tegalwaru, H.Enim menuturkan LMDH membantu Perhutani dalam kegiatan penanaman dan pemeliharaan hutan serta keamanan. Sebagai gantinya, Perhutani memberi kemudahan bagi kelompok warga LMDH untuk menanam tanaman pertanian di lahan Perhutani yang tidak cocok ditanami kayu-kayuan. “Kami ikut menjaga hutan di wilayah kami. Makanya kami menyambut baik kegiatan penanaman ini,” ucapnya.
Sementara, perwakilan komunitas pencinta lingkungan diwakili Ketua Karang Taruna Desa Mekarbuana, Deden mengapresiasi penanaman itu. “Tadi kami mendapat tugas menanam pohon picung, untuk generasi muda dan anak cucu kami, akan dirasakan tahun-tahun ke depan. Kami merasa senang karena ikut andil dalam menjaga stabilisasi dalam hutan, ada pohon-pohon yang efeknya di masa depan,” pungkasnya. (yfn)
