Uncategorized

Sampah di Sukamerta Berbau Busuk

RAWAMERTA, RAKA – Bencana banjir dan penyebaran penyakit demam berdarah dengue (DBD) tak cukup menjadi contoh meningkatkan kesadaran masyarakat terhadap kebersihan. Buktinya, di tanggul irigasi Desa Sukamerta, hamparan sampah sepanjang lebih 30 meter menebarkan bau busuk, sehingga memaksa warga yang melintas mesti menggunakan penutup hidung.

Seperti diungkapkan Jamal (28) warga Desa Sukamerta yang setiap hari melintasi lokasi pembuangan sampah liar tersebut. Hamparan sampah itu bukan cuma menebarkan lalat hijau tetapi juga berbau busuk. “Kalau sampahnya tidak segera dibersihkan kami khawatir bisa menjadi sumber penyakit. Sekarang saja baunya minta ampun dan banyak lalatnya lagi. Khawatir saja lalatnya terbang ke rumah kami,” tandas Jamal, Minggu (3/2).

Jamal sendiri merasa heran, padahal sudah jelas-jelas ada papan larangan buang sampah disekitar lokasi, tetapi bukannya semakin menyusut malah sampahnya yang bertambah banyak. “Pembuang sampah di tanggul irigasi itu bukan orang asli Desa Sukamerta, tapi orang dari luar desa,” tegas Jamal.

Menurut Jamal, kalau orang-orang desa Sukamerta rata-rata dia kenali. “Saya tidak kenal mereka, makanya saya bilang bukan orang sini,” ucap Jamal lagi kendati diakuinya ada juga warga desanya yang buang sampah di lokasi. Dia sendiri merasa heran, padahal di desanya itu ada beberapa tempat pembuangan sampah dan masyarakat bisa membakar sampahnya di lokasi itu.

Jamal menambahkan, sebelum musim hujan, ia seringkali membakar sampah di lokasi pembuangan sampah liar itu. Tapi selama musim hujan ini sampahnya tidak bisa dibakar karena basah. “Intinya untuk mengurangi sampah agar tak terlalu berserakan di badan jalan ya sampahnya harus dibersihkan,” katanya.

Sementara Ketua Sapu Bersih (Saber) Mahar Kurnia, sampah yang berada di tepian tanggul irigasi Desa Sukamerta pernah diangkat, bahkan ditutup menggunakan pagar serta diberi papan larangan membuang sampah. “Dulu, sudah kita bersihkan, bahkan kami pasang papan larangan menbuang sampah, tapi tidak tahu sekarang kok banyak lagi sampahnya,” kata mitra Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) itu. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button