HEADLINE

25 Hari Air Belum Surut

KARAWANG, RAKA- Warga Dusun Kampek, Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat harus tinggal dengan genangan air. Pasalnya, sudah 25 hari air tak kunjung surut menggenangi 19 rumah warga dengan ketinggian 50 sentimeter. Akibatnya 26 Kepala Keluarga (KK) dan 72 jiwa terdampak banjir.

Warga Dusun Kampek, Desa Karangligar Isa (51) mengatakan, meskipun sudah berganti bupati, gubernur hingga presiden permasalahan banjir yang menimpa wilayah Dusun Kampek, Desa Karangligar belum ada solusi.

“Kita sudah capek banjir terus. Mau ngadu ke siapa pun tetap saja banjir. Tidak ada solusi yang pasti terkait banjir yang setiap tahunnya menimpa tempat tinggal kami,” katanya, kepada Radar Karawang, Senin (17/2).

Dijelaskannya juga, kini banjir telah merendam wilayahnya hampir satu bulan terakhir, yang disebabkan curah hujan yang tinggi dan air kirim yang masuk ke wilayahnya. Sedangkan, saluran pembuangan air yang berada di belakang Resinda kecil dan tersumbat.

“Ini memang sering banjir ketika hujan besar tetapi jika saluran airnya dibersihkan biasanya banjir tidak pernah lama. Maka seharusnya pemerintah memberikan saluran air yang kecil dan tersumbat,” paparnya.

Baca Juga : Jadwal SIM Keliling di Karawang, Ini Syaratnya!

Sementara itu, salah satu warga yang sedang mengungsi Rosid (37) mengatakan, sejak banjir merendam rumahnya, dia bersama keluarga terpaksa harus mengungsi ke musala. Kini masyarakat yang mengungsi di musala tersebut sebanyak 20 jiwa.

“Kalau malam sempit banget dan masyarakat harus berdesakan sehingga masyarakat ketika tidur pun tidak nyenyak. Karena ini sering banjir kami berharap pemerintah membangun tempat pengungsian semi permanen,”ungkapnya.

Disampaikannya, banjir yang sudah 25 hari ini menyebabkan dia tidak bisa melakukan aktivitas biasanya. Rumahnya serta beberapa barang elektronik mengalami kerusakan.

“Kalau banjir rumah menjadi lapuk dan rusak, tahun kemarin saja saya memperbaikinya habis Rp 5 juta. Tapi kalau yang sekarang kerugian bisa mencapai Rp 10 juta, karena selain rumah yang rusak, televisi, kulkas dan mesin cuci pun ikut rusak,”terangnya.

Dikatakannya, sejuah ini untuk bantuan ke dapur umum yang diberikan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang tidak rutin, tetapi untungnya ada bantuan rutin yang diberikan pemerintah desa dan para donatur.

“Untuk makan, masyarakat yang terdampak banjir memasak bersama-sama di dapur umum. Alhamdulillah bu lurah dan para donatur selalu memberikan bantuan permakanan,” ungkapnya.

Selain itu, Kelapa Desa Karangligar Neneng Komariah mengatakan, sudah 25 hari wilayah Dusun Kampek, Desa Karangligar terendam banjir. Kini 19 rumah dan 26 Kepala Keluarga serta 72 jiwa terdampak banjir.

“Dari 72 jiwa yang terdampak banjir adanya mengungsi ke musala dan ada yang memilih bertahan di rumahnya masing-masing. Adapun untuk yang mengungsi ke mushola ada sekitar 20 jiwa,”jelasnya.

Dijelaskannya juga, banjir yang terjadi wilayah Dusun Kampek, Desa Karangligar disebabkan curah hujan yang tinggi dan saluran pembuangan air mengalami pendangkalan dan tersumbat.

“Di bulan November 2024 banjir telah melanda Dusun Kampek selama 16 hari. Seharusnya pemerintah kemarin itu melakukan normalisasi atau membersihkan saluran air, sehingga seharusnya banjir yang sekarang terjadi tidak lama surutnya,” tutupnya. (zal)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button