KARAWANG, RAKA – Kondisi Pasar Baru Karawang memprihatinkan. Jika hujan bocor, pedagang pun merasa tidak nyaman sejak Pemerintah Kabupaten Karawang melakukan Build Operate and Transfer (BOT) dengan pihak swasta.
Ketua Ikatan Padagang Pasar Baru Karawang (IPPK) Asep Kurniawan minta Pemerintah Kabupaten Karawang tidak menyerahkan Pasar Baru Karawang ke pihak swasta. “Kalau dikelola pemda saya sepakat, karena pasar diswastakan kasihan pedagang. Pertama dari retribusi pasti akan tinggi. Lalu dari segi kelayakan bangunan kalau ada kerusakan pasti akan lama pengerjaan perbaikannya,” ujar Asep kepada Radar Karawang, Jumat (8/2) kemarin.
Ia melanjutkan, jika pasar mau dibongkar tidak boleh asal. Berkaca pada pembongkaran tahun-tahun lalu, kata Asep, seluruh pedagang sudah menyerahkan kepada pemda untuk dipihakketigakan, tapi tidak ada kejelasan. “Dulu masih dikelola pemda, cuma pembiayaan dari investor. Investor hanya membangun, setelah itu kerjasama dengan pihak bank. Nanti bank yang bayar lunas ke kontraktor. Pedagang nyicil ke bank. Kondisi pasar saat itu masih bagus, karena masih milik pemerintah,” ujarnya.
Menurut Asep, jika pasar sepenuhnya dikelola swasta, dia khawatir pengelolaannya tidak benar. Contohnya Pasar Johar yang mendapat teguran dari Pemkab Karawang. Begitupun Pasar Cikampek. “Sekarang Cilamaya juga sama (bermasalah). Makanya pemerintah tidak usah ngotot dipihakketigakan,” katanya.
Bahkan kata Asep, rencana pemkab menggandeng swasta untuk mengelola Pasar Baru Karawang belum ada sosialisasi sama sekali. “Saya minta kepastian kapan pasar ini dibongkar, namun sampai saat ini tidak ada jawaban,” katanya.
Hingga naskah ini diturunkan, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Karawang Widjojo GS tidak ada di tempat. (apk)