Waterboom De Keraton Telan Korban
KLARI,RAKA – Siswa kelas 6 Sekolah Dasar (SD) meninggal dunia karena terhisap saluran air Waterboom De Keraton Kosambi. Proses evakuasi memakan waktu cukup lama, hingga pada akhirnya sang bocah meninggal saat dilarikan ke rumah sakit.
Tata Warta Sasmita, Humas Waterboom De Kraton Kosambi mengatakan, kejadian tersebut berlangsung sekitar pukul 15.00 WIB, sehingga pihak Waterboom langsung melakukan pembongkaran pipa yang berdiameter 12 inci tersebut. “Saat saya dengar ada yang terhisap, saya langsung lakukan pembongkaran pipa,” ucap Tata, kepada Radar Karawang, Minggu (10/2).
Tata menambahkan, proses evakuasi cukup memakan waktu lama, karena pada awalnya tidak ada saksi yang mengaku betul-betul melihat kejadian tersebut. Namun beberapa saat kemuadian ada seorang anak yang merupakan teman korban mengaku betul-betul melihat kejadian itu.
“Awalnya saya bingung, karen tidak ada saksi yang benar lihat, tapi berselang beberapa waktu ada satu anak yang benar lihat, baru benar-benar kita lakukan pembongkaran,” tambahnya.
Saat bocah yang bernama Ahmad Fauzi tersebut ditemukan, pihak Waterboom langsung melakukan evakuasi. Karena saat ditemukan kondisi Ahmad masih bernafas dan sempat batuk, sampai pada akhirnya dibawa ke Rumah Sakit Fikri. “Saat ditangani oleh pihak rumah sakit, Ahmad sudah meninggal dunia,” ujarnya.
Masih dikatakan Tata, kejadian tersebut betul-betul tidak terduga. Karena pihak Waterboom sudah memasang penghalang lobang saluran air dengan fiber yang cukup kuat. “Saya juga bingung kenapa fibernya sampai copot, Ahmad ditemukan dengan posisi pantat terlebih dahulu masuk bagian pipa, kan aneh juga,” paparnya.
Tata menegaskan, hal tersebut baru pertama kali terjadi di Waterboom tempatnya bekerja. Atas nama pengelola ia mengaku ini menjadi evaluasi dan pihak Waterboom akan bertanggungjawab atas kejadian yang menimpa Ahmad pada Sabtu 9 Februari 2019 lalu itu. “Hal ini menjadi pelajaran untuk kita semua, tentunya kita akan tanggung jawab dan akan memberikan bantuan berupa asuransi,” tegasnya.
Kapolsek Klari, Kompol Relisman Nasution mengaku, pihak kepolisian sudah melakukan otopsi, serta melakukan olah TKP dan pemanggilan saksi mata. “Yang pasti kita sedang melakukan penyelidikan penyebab kejadian yang sebenarnya. Menunggu hasil otopsi juga,” pungkasnya. (cr3)