
PURWAKARTA, RAKA – Badan Karantina Indonesia (Barantin) mengecek sapi impor dari Australia di peternakan sapi PT Lembu Jantan Perkasa, Jalan Militer Kecamatan Darangdan, Kabupaten Purwakarta, untuk memastikan kesehatan dan ketersediaan hewan bagi masyarakat di bulan ramadan dan Idul Fitri. Selain mengecek kondisi sapi yang baru datang, Barantin juga mengecek sapi lain, termasuk pakan ternak sapi.
Kepala Barantin Sahat Manaor Panggabean mengatakan, sapi yang datang ke Tanah Air telah melewati protokol kesehatan cukup ketat. Termasuk, setibanya di kandang juga diterapkan bio security untuk menjamin sapi impor bebas dari penyakit.
“Proses karantina dan vaksinasi juga menjadi langkah krusial dalam menjaga kesehatan hewan,” ucapnya, Rabu (26/2).
Pola seperti ini, lanjut dia, diterapkan di semua perusahaan peternakan hewan di seluruh Indonesia. Sehingga, ia meminta agar masyarakat terhadap daging sapi yang dikonsumsi, karena telah teruji kesehatannya dan bebas dari penyakit.
“Kami dari Barantin juga melakukan monitoring untuk memastikan kondisi hewan yang nantinya dikonsumsi masyarakat ini dalam keadaan sehat,” ungkapnya.
Sementara itu, Corporate Communication PT Lembu Jantan Perkasa Kabupaten Purwakarta, Iketut Karyawisana menambahkan bahwa jumlah sapi yang di impor dari Australia sebanyak 2.455 ekor. Jumlah tersebut dibagi dua yakni ke perusahaan yang ada di Purwakarta dan sebagian ke Kota Serang Provinsi Banten.
Baca Juga : Peserta KB Lebih Pilih Kontrasepsi Implan
“Sapi yang baru datang menjalani proses karantina selama 14 hari. Setelah itu penggemukan selama 90 hari sebelum kemudian dilepas ke pasaran,” ujarnya.
Adapun jumlah sapi yang ada di sini, lanjut dia, sebanyak 4.300 ekor sapi dan 2.100 diantaranya siap dilepas ke pasaran. sementara sisanya masih dalam proses penggemukan.
“Yang baru datang belum bisa dilepas ke pasaran, tapi kita memiliki stok siap lepas untuk memenuhi kebutuhan pasar,” ujar Iketut Karyawisana. (yat)