Peredaran Narkoba di Kalangan Anak SMP
KARAWANG, RAKA – Akademisi, orang tua, masyarakat dan pemerintah sudah tidak boleh berdiam diri melihat maraknya peredaran narkoba di kalangan remaja. Pasalnya, saat ini para pelajar bukan hanya pengguna, tapi sudah menjadi pengedar. Hal itu terungkap saat Badan Narkotika Nasional Kabupaten (BNNK) Karawang sosialisasi peredaran narkoba di hadapan para komite SMP, Senin (11/2) kemarin.
Komite SMPN 6 Karawang Barat Mamad Muhamad mengatakan, komite harus ikut berperan menekan peredaran narkoba di kalangan pelajar. Diantaranya mensosialisasikan bahaya dan cara peredaran narkoba ke orang tua. “Saat ini masih ada anak muda yang mencoba-coba, ketika barang terasa enak, akhirnya keterusan,” katanya kepada Radar Karawang.
Ia melanjutkan, setelah menjadi pengguna narkoba, mereka jadi akrab dengan pengedar. “Anak-anak SMP bukan lagi pengguna, tapi sebagai pengedar. Info kata mereka,” katanya.
Menurutnya, persoalan itu bisa diatasi jika sekolah dan orang tua mengetahui tingkah laku anak. “Kalau di sekolah oke tanggung jawab guru, tapi kewajiban ortu juga harus mengetahui tingkah anak. Alhamdulillah tidak ada (pengguna dan pengedar di SMPN 6),” katanya.
Kepala BNNK Karawang AKBP M Julian mengatakan, umumnya para pelajar mengkonsumsi obat-obatan seperti obat penenangan, excimer dan menyalahgunakan obat batuk, termasuk juga rokok elektrik dan air rebusan pembalut wanita. “Itu masih terjadi. Inipun dari hasil keterangan dari komite yang disampaikan kepada kami,” katanya.
Pihaknya meminta bantuan kepada komite, jika menemukan anak-anak yang menggunakan obat terlarang langsung beritahu orang tuanya, agar dipertemukan di sekolah lalu dilakukan pembinaan. “Orang tua jangan sampai menyalahkan anaknya dan sekolah, tapi orang tua juga harus introspeksi diri karena berkewajiban melakukan pengawasan itu dimulai dari rumah,” katanya.
Ia melanjutkan, pihaknya dan Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disikpora) akan mengusulkan kepada Pemerintah Kabupaten Karawang agar para pelajar dites urine. “Mudah-mudahan pemda mendukung (tes urine) untuk melakukan pencegahan sedini mungkin,” katanya.
Kepala SMAN 4 Karawang Yuhana menyampaikan, dua tahun lalu siswa sudah dites urine, dan hasilnya tidak ditemukan pemakai narkoba. “Kita masih terkendala faktor biaya, kami minta solusi untuk ada paket hemat berapa sih. Karena tes dulu yang dilakukan secara masal cukup besar juga biayanya,” katanya. (apk)