Uncategorized

Pemuda Dengklok Kumpulkan 1000 Tanda Tangan Tolak Miras

RENGASDENGKLOK, RAKA – Menyikapi maraknya miras oplosan di wilayah Rengasdengklok, pemuda di wilayah itu melakukan aksi damai 1000 tanda tangan sebagai bentuk penolakan peredaran miras dan narkoba.

Kordinator aksi damai 1000 tanda tangan, Husna, aksi yang mereka lakukan sekaligus peringatan untuk menjauhi minuman keras dan narkoba. Kematian dua warga Rengasdengklok akibat miras oplosan bisa dijadikan pelajaran untuk tidak melakukan hal sama. “Kematian dua adik kita akibat miras oplosan harus menjadi peringatan, agar kita bisa menjaga generasi muda dari bahaya miras dan narkoba,” tegasnya, Senin (11/2).

Sebelumnya, sudah banyak remaja yang menjadi korban miras oplosan yang beli di warung miras berkedok jamu tradisional.

Masih dikatakan Husna, aksi 1000 tanda tangan tolak miras dan narkoba ini merupakan aksi pertama dan akan berkelanjutan. “Melawan peredaran miras tidak cukup dengan teriak di lapangan atau tanda tangan saja. Tapi memerlukan tindakan dan sikap pro aktif dari berbagai kalangan. Mulai dari tokoh pemuda, karangtaruna, pihak keamanan, hingga masyarakat,” tegasnya.

Disinggung warung miras berkedok toko jamu, Husna mengaku geram warung-warung seperti itu masih dibiarkan beroperasi di Rengasdengklok. Karenanya, menurut dia, itu menjadi pekerjaan rumah pihak keamanan, agar oknum yang bersembunyi di balik toko jamu dapat di berantas. “Jangan sampai pemuda terus yang menjadi korban. Padahal merekalah yang akan menjadi penerus kita,” ujarnya.

Sementara Ketua Karang Taruna Kecamatan Rengasdengklok H. Abun Yamin Syam menambahkan peredaran miras oplosan dan narkoba di Rengasdengklok harus diminimalisir. Jangan sampai ada korban lagi. Karenanya melalui aksi 1000 tandatangan itu, menurutnya langkah tepat menolak peredaran miras oplosan. “Kita dukung penuh aksi 1000 tanga tangan menolak miras dan narkoba ini,” pungkasnya. (rok)

Related Articles

Back to top button