Cilamaya Kulon Belum Punya SMA Negeri
CILAMAYA KULON, RAKA – Ratusan lulusan SMP di Kecamatan Cilamaya Kulon berburu SMA negeri di Kecamatan Lemahabang, Telagasari dan Cilamaya Wetan. Pasalnya, kecamatan yang memiliki 13 desa itu belum memiliki SMA berstatus negeri. Penyediaan lahan dan juga regulasi yang berbelit, membuat wacana dibangunkan SMA di kecamatan ini masih jauh panggang dari pada api.
Kades Kiara Warja mengungkapkan, Kecamatan Cilamaya Kulon bertahun-tahun berupaya untuk pengadaan SMA negeri namun gagal. Terlebih beralihnya kewenangan pendidikan menengah ke Provinsi Jawa Barat. Sementara para lulusan SMP di kecamatan ini, harus jauh menempuh pendidikan ke berbagai kecamatan seperti Lemahabang, Telagasari, Tempuran hingga Cilamaya Wetan yang jaraknya lebih dari 10 kilometer. “Sudah polsek dan markas koramil ya gak ada, Cilamaya Kulon juga gak ada SMA, tolonglah ini diwujudkan,” katanya.
Anggota Komisi IV DPRD Karawang Cita yang juga warga Desa Bayurlor, Kecamatan Cilamaya Kulon, mengapresiasi usulan tersebut. Karena sejak dirinya menjabat kades, wacana dibangunkanya SMA negeri ini sering dibahas. Bahkan, sempat ada lahan di daerah Sukamulya, namun terbentur lagi oleh kewenangan provinsi. “Saya setuju kalau ada usulan itu, dan ini akan ditindaklanjuti lebih masif lagi agar SMA negeri Cilamaya Kulon benar-benar terealisasi,” ungkapnya.
Wakil Ketua DPRD Karawang Budianto mengatakan, selain SMA juga perlu markas polsek dan koramil. Sebab selama ini dua-duanya masih menginduk ke Cilamaya Wetan. Soal lahan, dia kira sudah tersedia di sekitaran tanah-tanah di Pertamina EP. “Insya Allah, kita upayakan juga untuk pengadaan mapolsek dan koramil, disini itu penting keberadaannya,” kata Budi. (rud)