Didik Kedisiplinan dengan Sapa Pagi
PURWAKARTA, RAKA – Salah satu strategi implementasi pendidikan karakter yang diterapkan di SMPN 5 Purwakarta adalah konsep Leading by Example atau Memimpin dengan Keteladanan. Keyword of Leading by Example adalah keteladanan perilaku atau pemberian contoh perilaku kepada seluruh warga sekolah.
Kepala SMPN 5 Rikrik Halimatussadiah mengatakan, dengan konsep leading by example seorang kepala sekolah tidak perlu berteriak, marah-marah, berkoar-koar, apalagi perang urat syaraf. “Salah satu program pendidikan karakter di SMPN 5 Purwakarta adalah Sapa Pagi,” ujarnya.
Menurutnya, sapa pagi sebetulnya program sepanjang hayat, program ini sudah diterapkan sejak tahun 2006. Program ini berlatar belakang budaya tepat waktu, angka terlambat datang ke sekolah baik guru, staf Tata Usaha serta peserta cukup signifikan. “Hal ini tentu akan berdampak terhadap mutu pendidikan di sekolah,” ujarnya.
Ia juga mengatakan, Program Sapa Pagi ini harus dikelola dengan mekanisme menyeluruh dan menyentuh. “Kepala sekolah bekerja sama dengan PKS Humas membuat jadwal sapa pagi. Jadwal dibuat selama satu semester dan dilaksanakan setiap hari dari jam 05.30 sd 06.00 WIB. Jadwal ini dinamakan Piket Sapa Pagi,” ujarnya.
Kemudian, tambahnya, jadwal disosialisakan di awal semester. Pegawai yang dikenai piket sapa pagi adalah Kepala sekolah, guru, dan staf Tata Usaha. “Kepala sekolah bertugas piket setiap hari ditemani dua orang guru/TU sesuai jadwal yang tertera,” paparnya.
Dia juga berharap penerapan konsep tersebut dapat berjalan baik karena keteladanan dari semua pihak. “Mari kita implementasikan pendidikan karakter dengan kunci utama “Leading by Example”. Berat memang, tetapi harus dijalani demi majunya pendidikan di sekolah kita,” pungkasnya. (ris)