Uncategorized

Telantar Setelah Ambruk Dua Tahun

PEDES, RAKA – Dua tahun ambruk, gedung Sekolah Dasar (SD) di dua kecamatan tak kunjung diperbaiki. Diantaranya SDN Malangsari 2 di Kecamatan Pedes dan SDN Karyamakmur 2 di Kecamatan Batujaya. Waktu itu, 15 Desember 2017 gedung SDN Malangsari 2 ambruk akibat lapuknya kayu yang tak kuat menahan beban. Sementara SDN Karyamakmur 3 pada tanggal 23 Desember di tahun yang sama mengalami kejadian serupa.

Kepala Desa Malangsari, Kamsan mengaku heran, kenapa sudah 2 tahun gedung sekolah tak kunjung diperbaiki. Padahal, tak lama setelah robohnya SDN Malangsari 2, Wakil Bupati Karawang didampingi pihak dari BJB serta perwakilan dinas pendidikan turun langsung meninjau kondisi gedung sekolah. Bahkan berjanji akan segera membangun kembali 3 ruang sekolah yang ambruk tersebut. “Saat ini banyak masyarakat yang bertanya kepada saya, kapan gedung sekolah bisa dibangun?” katanya, kepada Radar Karawang.

Menurutnya, lambatnya memperbaiki gedung sekolah hingga berselang 2 tahun dinilai sangat disayangkan. Pasalnya, hingga saat ini pihak sekolah mesti membagi 2 shif waktu belajar siswa. Jelas saja hal tersebut dinilai kurang maksimal jika diterapkan kepada siswa SD. Ia berharap agar gedung sekolah SDN Malangsari 2 bisa secepatnya dibangun, diperbaiki dan dibenahi demi kelangsungan belajar siswa. Karena jika terus dibiarkan ambruk, tentu dapat mengganggu kelangsungan belajar siswa. “Saya mewakili masyarakat, agar gedung sekolah bisa secepatnya di bangun,” ujarnya.

Di tempat berbeda, Dedi (45), salah satu orangtua siswa mengaku kecewa dan sangat menyesalkan melihat kondisi bangunan sekolah yang ambruk, namun sudah 2 tahun tak juga diperbaiki. Jangankan diperbaiki, sejak awal ambruk hingga sekarang, kondisi ambruknya sekolah tak peernah berubah dan sekolah dibiarkan.

Padahal, lanjut Dedi, gedung sekolah merupakan sarana umum tempat anak menimba ilmu. Awalnya ia pun merasa lega setelah kedatangan wabup dan jajaran berbaju PNS ke lokasi sekolah, ia pikir tak butuh lama untuk membangun kembali 3 ruang kelas yang ambruk. Namun kenyataannya berbeda. “Waktu itu kan ramai tuh, banyak orang-orang penting datang melihat kondisi sekolah. Saya udah seneng, ternyata kita dipelosok juga diperhatikan. Gak tahunya hingga sekarang tak ada perubahan. Bahkan sejak 2 tahun lalu, posisinya masih belum berubah,” pungkasnya. (rok)

Related Articles

Check Also
Close
Back to top button