Uncategorized

Banyak Desa Belum Input APBDes 2019

RENGASDENGKLOK, RAKA – Pemahaman Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) di Karawang terus digenjot, utamanya bagi desa dengan pemerintahannya yang baru melaksanakan pilkades. Sabtu (24/2) pagi, sekretaris dan perangkat desa se- Kecamatan Rengasdengklok menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) di aula Kantor Desa Karyasari, Kecamatan Rengasdengklok.

Kasie Pemerintahan Kecamatan Rengasdengklok Ubadillah Gani menyebut, bimtek Siskeudes ini pentingnya, khususnya bagi bendahara desa dan sekdes se- Kecamatan Rengasdengklok. Karena dengan memahami dan mengaplikasikan sistem ini, para aparatur desa akan lebih matang mengelola keuangan desa, baik yang berkenaan dengan program keadministrasian maupun sistem perencanaan dan pelaporannya dengan rapi sesuai peraturan perundang-undangan. “Bimtek untuk peningkatan kapasitas aparat desa ini penting, karena dengan siskeudes, aparat dengan administrasinya bisa terukur sesuai Perundang-undangan,”katanya.

Kegiatan bimtek ini, sanbung Gani, sebagai tindak lanjut serta penyempurnaan dari bimtek di Jogjakarta, hasilnya langsung ia sampaikan ke semua desa, namun nyatanya dilapangan, masih banyak desa yang belum menginput APBDes, utamanya desa yang baru selesai pemilihan, penerapan sistem Siskuedes ini di nilai cukup menyulitkan, karena harus masif disosialisasikan lagi. Atas dasar itu, pembinaan ini dilakukan agar semua aparat bisa merampungkan APBDes 2019, sehingga percepatan pencairan dana transfer desa bisa degera direalisasikan. “Apabila APBDes belum selesai, bantuan keuangan akan terhambat, jadi kuncinya ada di APBDes dengan sistim Siskuedes ini,” katanya.

Sementara itu, Nunu Nugraha Staf DPMPD Karawang mengatakan, pengelolaan keuangan desa merupakan hal penting. Karena melalui pengelolaan Siskuedes ini, berbagai bentuk realisasi keuangan desa dapat di laksanakan dengan baik dan benar. Terlebih, keuangan desa dewasa ini dikelola secara transparan, mulai perencanaan maupun pertanggung jawabannya. “Siskeudes ini dimaksudkan agar informasi menyangkut keuangan desa dapat di laksanakan baik dan transparan, intinya supaya masyarakat mengetahui secara jelas penggunaan anggarannya,”tandasnya.

Apalagi, lanjut dia, dana desa yang di terima oleh tiap-tiap desa setiap tahun dinilai semakin besar. Itu bertujuan agar pembangunan desa dapat di tingkatkan dari sisi kesejahteraan dan fisiknya. Untuk itulah pelaksanaan kegiatan harus dilaksanakan dengan baik, serta membutuhkan pengawasan yang di laksanakan rutin untuk memperkecil kesalahan dalam mengelola administrasi. “Aparatur desa, dalam hal ini sekdes dan bendahara harus dapat mengoperasikan komputer sampai mahir, disamping juga harus memperlancar komunikasi agar berbagai pekerjaan bisa berjalan dengan baik,” ujarnya.(rok)

Related Articles

Back to top button