JAYAKERTA, RAKA- Merasa ada yang lebih berhak menerima, tiga anggota Keluarga Penerima Manfaat (KPM) peserta Program Keluarga Harapan (PKH) di Desa Kemiri, Kecamatan Jayakerta melakukan graduasi mandiri atau pengajuan penghentian kepesertaan secara sukarela, Senin (25/02).
Kartinah, KPM Dusun Sukajaya I RT 06/02 Desa Kemiri mengatakan, dirinya mengaku malu jika meneruskan menerima manfaat dari program Kementerian Sosial ini, meskipun secara ekonomi masih belum terlalu mapan. Tapi dirinya memilih mengundurkan diri kepada pendamping PKH di lingkungannya secara sukarela tanpa ada paksaan pihak manapun dari kepesertaan PKH. “Masih banyak keluarga yang lebih pantas menerima bantuan tersebut dibanding saya, walaupun belum mapan benar, kalau diteruskan malu,” ucapnya.
Ia mengaku masih memiliki beberapa anak yang masih sekolah dan membutuhkan biaya, karena pekerjaan suami hanya sebagai buruh lepas. Namun, menurutnya masih banyak orang lebih pantas menerima bantuan tersebut ketimbang dirinya. Keputusan graduasi ini bukan maksud menampik rezeki dari program tersebut, justru inilah bentuk rasa syukur atas apa yang ia terima. Karenanya, ia berharap dengan keputusan keluarnya dari kepesertaan PKH, dirinya bersama keluarganya mendapat rezeki yang lebih. “Saya hanya percaya, kalau kita pandai bersyukur maka akan ditambah pula nikmat yang akan kita terima,” katanya.
Pendamping PKH Desa Kemiri Kecamatan Jayakerta, Solihin Rahmatulloh mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh beberapa KPM di wilayah kerjanya. Dan berharap hal itu menjadi contoh positif bagi KPM lainnya. Khususnya bagi keluarga yang mampu dan mapan secara ekonomi. Ia mencatat, graduasi mandiri KPM di wilayah kerjanya untuk sementara baru ada 3 KPM yang mengajukan Graduasi Mandiri, itu dilakukan karena memang ada peningkatan secara ekonomi terhadap keluarga tersebut. “Saya berharap banyak KPM yang lain mengikuti, apalagi bagi KPM yang jelas-jelas diketahui sebagai orang yang mampu secara ekonomi,” pungkasnya. (rok)
