Jalan Gempolkarya-Srijaya Masih Tanah
TIRTAJAYA, RAKA – Jalan alternatif Dusun Pangkalan, Desa Srijaya menuju Desa Gempolkarya, Kecamatan Tirtajaya masih berlumpur. Tak kurang dari 850 meter akses tersebut hampir tak bisa dilalui saat turun hujan. Padahal, jalanan ini menjadi alternarif utama pelajar menuju SMPN 2 Tirtajaya.
Warga setempat, Basri (45) mengatakan, jalan tersebut memang sejak awal belum pernah tersentuh pembangunan. Maka tidak heran, jika kondisi jalan penghubung itu rusak parah dan masih berlumpur. Karena buruknya akses jalan saat musim penghujan, tak jarang warga maupun siswa yang hendak pulang pergi sekolah terpaksa copot alas kaki demi menghindari jalanan kotor. “Mau gak mau harus copot sepatu kalau lagi kondisi hujan, khususnya siswa dari Desa Gempolkarya yang hendak sekolah ke SMPN 2 Tirtajaya,” katanya, Selasa (26/2).
Saat ini, sambungnya, pembangunan infrastruktur mulai dari jalan setapak dan jalan lingkungan sudah hampir merata di setiap desa. Sudah banyak masyarakat yang merasakan manfaataannya. Oleh karenanya, ia ingin merasakan hal yang sama seperti warga lainnya. Namun, kenyataan di lapangan, masih saja banyak jalanan yang hancur tidak tersentuh. “Desa lain sudah merata soal pembangunan dan jalanan mulus, tapi kita masih tertinggal,” keluhnya.
Apalagi saat hujan sudah mengguyur, banyak masyarakat yang mengeluh akibat lumpur yang curam dikubangan jalan hingga menyebabkan warga terjatuh dari kendaraannya. Ia berharap, pemerintah desa segera membangun dan membenahi jalan penghubung 2 desa tersebut. “Itu kan jalan perbatasan 2 desa, Desa Gempolkarya dan Desa Srijaya, jadi kita harap cepat realisasinya,” katanya.
Menyikapi itu, Kepala Desa Gempolkarya, Acep Doyok menatakan, jalan di Kampung Cuwelut, Dusun Pangkalan yang mempunyai panjang 850 meter memang belum sempat tersentuh pembangunan. Namun, rencananya akan dibangun pada tahun 2020 mendatang. “Rencananya akan dibangun tahun 2020,” pungkasnya. (rok)