
KARAWANG,RAKA – Proses pencairan insentif bagi guru ngaji, marbot, guru DTA, amil zakat, dan tenaga keagamaan lainnya di Kabupaten Karawang sempat mengalami kendala. Hal ini disebabkan oleh proses verifikasi data yang memerlukan ketelitian, terutama dalam memastikan keaktifan rekening penerima. Sehingga distribusi bantuan tidak bisa dilakukan di awal Ramadan.
Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kabag Kesra) Karawang, Irlan Suarlan, menjelaskan bahwa verifikasi data dilakukan oleh pihak kecamatan melalui Kasi Kesejahteraan Sosial (Kasi Kesos) dan Kantor Urusan Agama (KUA).
“Verifikasi ini penting untuk memastikan bahwa penerima insentif memang benar-benar guru ngaji atau tenaga keagamaan yang aktif. Jika ada yang merasa belum terdata, bisa langsung konfirmasi ke KUA,” ujar Irlan, saat diwawancarai, Senin (17/3).
Menurut Irlan, kendala utama penyaluran insentif terjadi pada pendataan guru ngaji. Dari kuota yang disiapkan untuk 10.000 penerima, hasil verifikasi justru mencatat jumlah yang melebihi angka tersebut.
“Anggaran yang disiapkan untuk 10.000 penerima, tapi setelah verifikasi, datanya lebih dari itu. Jadi bagi yang merasa belum tercatat, datanya akan menjadi bahan pertimbangan lebih lanjut. Namun, untuk pencairan besok, kami berpegang pada hasil verifikasi dari kecamatan dan KUA,” jelasnya.
Irlan memastikan bahwa pencairan insentif akan dilakukan mulai, Selasa (18/3), dan ditargetkan selesai sebelum lebaran. “Data sudah clear, jadi besok insya Allah pencairan mulai dilakukan. Penyaluran akan dilakukan oleh bank bjb yang langsung turun ke desa-desa,” ujarnya.
Baca Juga : Lebaran Semakin Dekat, Jalur Mudik Belum Diperbaiki
Besaran insentif yang diterima tidak mengalami perubahan. Penerima bantuan guru ngaji sebanyak 10.320 orang, masing-masing menerima Rp1,5 juta. Guru MI 800 orang, masing-masing menerima Rp1,2 juta. Guru MTs 450 orang, masing-masing menerima Rp1,2 juta. Guru DTA 2.000 orang, masing-masing menerima Rp1,2 juta.
Amil 1.200 orang, masing-masing menerima Rp1,2 juta. Marbot masjid 2.443 orang, masing-masing menerima Rp1 juta. Total anggaran yang disiapkan untuk insentif ini mencapai Rp25,18 miliar.
Irlan juga memastikan bahwa proses penyaluran akan dilakukan tanpa potongan. “Dipastikan tidak ada potongan dalam penyaluran insentif. Bank BJB akan menyalurkan langsung kepada penerima melalui rekening masing-masing,” tegasnya.
Dengan dimulainya pencairan, diharapkan proses ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi para penerima dalam menyambut hari raya. “Semoga insentif ini bisa membantu dan menjadi bentuk apresiasi atas dedikasi mereka dalam membina umat di Karawang,” pungkas Irlan. (uty)