HEADLINEKARAWANG

Kiai Ma’ruf: Pemerintah Pro Ulama

KARAWANG, RAKA – Calon wakil presiden (Cawapres) nomor urut 01 KH Ma’ruf Amin menilai, pemerintah saat ini pro terhadap ulama, tidak seperti yang digambarkan oleh sebagian pihak.

Jelang pemungutan suara 17 April mendatang, cawapres dari Joko Widodo ini, datang ke Karawang, Sabtu (2/3) sore. Setibanya di Karawang, Kiai Ma’ruf berkunjung ke Masjid Agung Karawang dan malam harinya mengikuti kegiatan Karawang Bershawalat di area parkir stadion Singaperbangsa Karawang.

Kiai Ma’ruf menilai, Joko Widodo selama ini dikenal sangat mencintai ulama di manapun berada. Karena itu, kata Ma’ruf, sangat aneh jika kemudian ada orang atau kelompok yang menyebut Jokowi membenci ulama. Padahal selama ini banyak ulama mengetahui dan merasakan jika Jokowi merupakan pemimpin yang tidak menilai ulama sebatas daun salam atau hanya menjadi pewangi. Kiai Ma’ruf menyatakan, ulama punya pengalaman, saat pemilihan presiden, legislatif, gubernur dan bupati, para calon pasti datang ke ulama. Setelah terpilih, mereka melupakan ulama dan itu sering terjadi. Ibarat masak menggunakan daun salam, setelah masakan jadi daun salamnya dibuang, cuma buat pewangi saja. “Itu yang sering dialami oleh para ulama kita. Tapi beda dengan Jokowi. Dia selama ini tetap ingat dengan ulama karena tidak dianggap hanya sebagai pewangi,” katanya.

Menurut Kiai Ma’ruf, santri NU dan masyarakat harus mengetahui selama memimpin negara ini, Jokowi selalu memberikan kebijakan yang pro terhadap santri, pesantren, dan ulama. Hal tersebut sangat dirasakan sekali oleh para ulama, santri dalam kepemimpinannya selama ini. “Kenyataannya memang seperti itu karena sudah terbukti dan dirasakan sekali oleh para ulama. Kalau tidak pro dengan ulama tidak mungkin juga saya dipilih jadi calon wakil presiden, itu juga merupakan bukti nyata,” ujar dia.

Diteruskannya, agar santri NU ada di garis depan untuk menjaga kesatuan Republik Indonesia. Indonesia harus terus bersatu dan tidak boleh bubar, dan santri NU memastikan akan terus menjaganya. “Sebelum merdeka NU sudah menyatakan siap untuk menjaga NKRI dari rongrongan siapapun. Jadi kalau ada pihak yang mengancam kesatuan Republik Indonesia, santri NU siap berada dibaris terde[pan untuk menjaganya,” pungkasnya. (asy)

Related Articles

Back to top button