GERBANG SEKOLAH

Siswa SMK Taruna Karya Mandiri Jadi Koki Dadakan

TEMPURAN, RAKA – Jika ditanya sekolah mana yang paling sering masak dan makan berjamaah, jawabannya SMK Taruna Karya Mandiri Kecamatan Tempuran.

Setiap akhir pekan, para pelajar di sekolah tersebut masak-masak. Cara masaknya pun berbeda dari biasanya. Mereka memanfaatkan batako sebagai penyangga wajan, lalu perapian menggunakan kayu bakar. Menu masaknya pun bervariasi, mulai dari nasi liwet, nasi goreng, tempe hingga jengkol goreng. Tidak lupa sambal pedass!!! Tidak hanya itu, layaknya anak kepanduan, mereka makan tidak menggunakan piring melainkan beralaskan daun pisang. Gaya makannya pun mirip santri di pondok pesantren, bersama-sama dalam satu shaf.

Mega Lestari, siswi SMK TKM Tempuran mengaku, aroma makanan dan minuman jadi nuansa rutin di halaman sekolah setiap akhir pekan. Bersama guru dan semua teman, kompak masak-masak. Perabotan dapur tumplek di halaman sekolah. Ini bukan lomba atau pertandingan makanan mana paling terlezat, tapi merupakan pembiasaan bagi siswa untuk memanfaatkan waktu luang dengan tetap menjalin kebersamaan tanpa sekat. Semuanya, sebut Mega, riang gembira, dimana teman sekelas baik cewek maupun cowok, sama-sama membantu proses makanan olahan yang dibuat sedari pagi buta. “Bukan lomba mana yang paling lezat, tapi ini pembiasaan yang seru. Enak gak enak yang penting kumpul dulu,” katanya.

Mira Kartika, siswi lainnya mengaku, banyak masakan yang dibuat semua teman-temannya di sekolah. Mulai dari oreg tempe, ikan bakar dan ayam, sayuran, jengkol goreng, teri dan lalapan. Sementara di kelas lainnya, nampak juga ada yang masak bubur kacang, kolak pisang hingga kue-kue tradisional. Hasilnya ada yang sempurna dan tak jarang yang gagal. “Yang terpenting itu kebersamaannya, gagal atau sempurna urusan lain,” katanya.

Berbeda dengan Dede Gilang, siswa laki-laki baginya pantang masak-masak, karena dominan pekerjaan perempuan. Karenanya, selama proses memasak, dirinya jarang menyentuh olahan makanan dan cara memasaknya, tetapi cukup membantu membuat tungku kayu bakar, membuat sambal, membawakan air buat sayuran dan membeli bahan-bahannya ke pasar dan warung-warung. Selebihnya menunggu masakan matang. “Laki mah pantang masak dong, paling bantu membuat tungku sih,” katanya. (rud)

Related Articles

Back to top button