Lapas Purwakarta Pamer Karya Napi
PURWAKARTA, RAKA – Menghuni Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIB Purwakarta tidak membuat warga binaan tak bisa menghasilkan sebuah karya menarik bernilai ekonomis. Mereka tetap bisa mengasah kreativitas dan membuat beragam karya.
Ada beragam karya tampak ditampilkan di sebuah stand di Taman Pasanggrahan Pajajaran, Komplek Kantor Pemkab Purwakarta. Karya tersebut seperti boneka, miniatur pesawat, miniatur perahu, kursi dari drum bekas dan lain-lain.
Tak hanya itu, rupanya mereka pun bercocok tanam, memperbaiki peralatan elektronik, menjahit dan bahkan membuat kue.
Melalui tangan-tangan dingin warga binaan dari berbagai latar belakang persoalan kriminal yang disandangnya, banyak karya seni bernilai yang dihasilkan dibalik jeruji besi itu.
Keberhasilan ini diklaim sebagai pencapaian dari proses pembinaan yang dilakukan Lapas Kelas IIB Purwakarta untuk membekali warga binaannya dengan berbagai ilmu keterampilan.
Kepala Lapas Kelas IIB Purwakarta Suprapto mengatakan, kegiatan pembuatan kerajinan tangan atau cinderamata menjadi satu bentuk kegiatan pembinaan yang dilakukan untuk membekali warga binaan dengan keterampilan. “Tujuannya agar saat mereka kembali ke masyarakat nanti, mereka memiliki keterampilan yang bisa mereka gunakan untuk mendapatkan penghasilan,” katanya di depan stand hasil kreativitas penghuni lapas itu, Selasa (5/3).
Dia juga menjelaskan, keterampilan yang diberikan kepada warga binaan Lapas Purwakarta jenisnya ada beberapa macam, mulai pembuatan miniatur perahu dan pesawat, keterampilan kayu, pertanian, bengkel hingga ke bidang perkebunan. “Hasil karya dari mereka ini sangat layak diperjualbelikan, namun kita butuh pembinaan dan penyaluran agar terpasarkan,” ujar Suprapto.
Dia mengatakan, melihat peningkatan minat dan bakat warga binaan cukup besar, maka hal itu dapat menjadi proses pembentukan karakter dan sikap warga binaan yang akan keluar dari Lapas. Menurutnya jika hanya membekali kreativitas, tanpa sikap entrepreneur yang kokoh, mereka akan rendah diri dan takut bergaul. “Kita harus siapkan mereka agar tidak minder. Mereka harus percaya diri membangun masa depan dengan usaha yang sudah pernah dibina Lapas. Itu akan membawa mereka untuk semakin maju secara ekonomi dan jiwa,” pungkasnya. (gan)